Daur Ulang Limbah Puntung Rokok, HM Sampoerna Gandeng Waste4Change
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia bekerja sama dengan Waste4Change meluncurkan program uji coba riset daur ulang puntung yang akan berlangsung hingga Januari 2021. Mengusung tagar #PuntungItuSampah, program ini merupakan salah satu wujud komitmen Sampoerna terhadap konsep circular economy dan zero-waste to landfill di Indonesia.
(Baca Juga: Laba Bersih HM Sampoerna Tergerus 32 Persen di Kuartal III/2020 )
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat mengatakan, untuk menjalankan komitmennya, Sampoerna senantiasa bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari komunitas maupun masyarakat luas hingga pemerintah.
“Bagi kami, keberlanjutan merupakan salah satu aspek terpenting bagi kelangsungan perusahaan di mana lingkungan merupakan salah satu bagiannya. Program #PuntungItuSampah ini merupakan upaya kami dalam mengurangi dampak negatif lingkungan yang timbul dari hasil produksi, termasuk limbah pasca-konsumen,” jelas Ishak di Jakarta.
Managing Director Waste4Change, Bijaksana Junerosano, yang akrab dipanggil Sano mengatakan, sebagai organisasi yang mendukung program sosialisasi dan edukasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perubahan ekosistem dalam rangka mewujudkan ekonomi sirkular, Waste4Change mendukung upaya Sampoerna.
“Kami mendukung niat Sampoerna melalui Sampoerna untuk Indonesia dalam mengelola sampah puntung rokok. Program ini akan bersama kami jalankan hingga Februari 2021 untuk melihat sistem terbaik dalam proses daur ulangnya,” jelas Sano.
Sano menjelaskan, program daur ulang sampah puntung ini dilakukan melalui dua cara: pengiriman via layanan Send Your Waste yang bisa dikirimkan ke Waste4Change Bekasi dan Waste4Change Sidoarjo, juga penitipan pada dropbox #PuntungItuSampah yang tersebar di 6 titik di wilayah Jakarta: KAUM, Komunal 88, Daiginjo, Three Buns, Toko Kopi Tuku Cipete, dan Toko Kopi Tuku BSD. Info detail mengenai penitipan dan pengiriman sampah puntung dapat dicek pada halaman resmi program daur ulang sampah puntung di w4c.id/puntungitusampah.
(Baca Juga: Lonceng Kematian Bagi Industri Rokok, Roadmap Disebut Tidak Jelas )
Program #PuntungItuSampah diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah di lingkungan sekitar serta di tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah puntung rokok yang terkumpul nantinya akan diproses menjadi beberapa produk industri rumahan yaitu pengusir hama nabati untuk tanaman, bahan baku pembuatan produk berbasis beton, dan lain sebagainya. Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian dan mengajak perubahan perilaku konsumen dewasa dan masyarakat luas mengenai sampah puntung rokok yang perlu dikelola dengan baik.
Semenjak 2019, Sampoerna untuk Indonesia juga telah bekerja sama dengan Waste4Change dalam pelaksanaan Festival SRC Indonesia dan menerapkan konsep zero-waste-to-landfill di seluruh acara yang diadakan di 13 kota di Indonesia.
Ishak juga menyampaikan, apresiasinya kepada Waste4Change atas dukungan yang diberikan dalam upaya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. “Semangat yang kami miliki sejalan dengan Waste4Change dan kami berharap inisiatif bersama ini dapat memotivasi berbagai pihak untuk memahami lebih menyeluruh dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pengurangan dampak lingkungan,” tutup Ishak.
(Baca Juga: Laba Bersih HM Sampoerna Tergerus 32 Persen di Kuartal III/2020 )
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat mengatakan, untuk menjalankan komitmennya, Sampoerna senantiasa bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari komunitas maupun masyarakat luas hingga pemerintah.
“Bagi kami, keberlanjutan merupakan salah satu aspek terpenting bagi kelangsungan perusahaan di mana lingkungan merupakan salah satu bagiannya. Program #PuntungItuSampah ini merupakan upaya kami dalam mengurangi dampak negatif lingkungan yang timbul dari hasil produksi, termasuk limbah pasca-konsumen,” jelas Ishak di Jakarta.
Managing Director Waste4Change, Bijaksana Junerosano, yang akrab dipanggil Sano mengatakan, sebagai organisasi yang mendukung program sosialisasi dan edukasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perubahan ekosistem dalam rangka mewujudkan ekonomi sirkular, Waste4Change mendukung upaya Sampoerna.
“Kami mendukung niat Sampoerna melalui Sampoerna untuk Indonesia dalam mengelola sampah puntung rokok. Program ini akan bersama kami jalankan hingga Februari 2021 untuk melihat sistem terbaik dalam proses daur ulangnya,” jelas Sano.
Sano menjelaskan, program daur ulang sampah puntung ini dilakukan melalui dua cara: pengiriman via layanan Send Your Waste yang bisa dikirimkan ke Waste4Change Bekasi dan Waste4Change Sidoarjo, juga penitipan pada dropbox #PuntungItuSampah yang tersebar di 6 titik di wilayah Jakarta: KAUM, Komunal 88, Daiginjo, Three Buns, Toko Kopi Tuku Cipete, dan Toko Kopi Tuku BSD. Info detail mengenai penitipan dan pengiriman sampah puntung dapat dicek pada halaman resmi program daur ulang sampah puntung di w4c.id/puntungitusampah.
(Baca Juga: Lonceng Kematian Bagi Industri Rokok, Roadmap Disebut Tidak Jelas )
Program #PuntungItuSampah diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah di lingkungan sekitar serta di tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah puntung rokok yang terkumpul nantinya akan diproses menjadi beberapa produk industri rumahan yaitu pengusir hama nabati untuk tanaman, bahan baku pembuatan produk berbasis beton, dan lain sebagainya. Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian dan mengajak perubahan perilaku konsumen dewasa dan masyarakat luas mengenai sampah puntung rokok yang perlu dikelola dengan baik.
Semenjak 2019, Sampoerna untuk Indonesia juga telah bekerja sama dengan Waste4Change dalam pelaksanaan Festival SRC Indonesia dan menerapkan konsep zero-waste-to-landfill di seluruh acara yang diadakan di 13 kota di Indonesia.
Ishak juga menyampaikan, apresiasinya kepada Waste4Change atas dukungan yang diberikan dalam upaya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. “Semangat yang kami miliki sejalan dengan Waste4Change dan kami berharap inisiatif bersama ini dapat memotivasi berbagai pihak untuk memahami lebih menyeluruh dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pengurangan dampak lingkungan,” tutup Ishak.
(akr)