Bio Farma Belum Bisa Pastikan Waktu Kedatangan 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tahap Dua
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) masih memantau rencana kedatangan tahap dua vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac . Manajemen perseroan belum bisa memastikan waktu kedatangan 1,8 juta dosis vaksin asal Sinovac.
Saat dikonfirmasi MNC News Portal perihal waktu kedatangan vaksin Sinovac apakah akan sesuai dengan jadwal yang sudah diumumkan pemerintah, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, belum bisa memastikan hal tersebut. Meski begitu, pihaknya terus melakukan monitor atau pantauan. ( Baca juga:Dibantu Google Assistant, Pencarian di Chrome Akan Bisa Gunakan Suara )
"Masih dimonitor rencana kedatangannya," ujar Bambang Heriyanto saat dihubungi, Jakarta, Minggu (27/12/2020).
Sebelumnya, pemerintah melalui Bio Farma telah menyampaikan bahwa 1,8 juta dosis vaksin Sinovac akan didatangkan ke Indonesia pada akhir Desember 2020. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap dua dari distribusi vaksin yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Sinovac.
Secara akumulatif hingga akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 30 juta dosis vaksin jadi yang ditangani oleh Bio Farma. Jumlah itu terdiri dari 1,2 juta dosis yang didatangkan pada Minggu (6/12/2020) dan 1,8 juta pada akhir bulan ini.
Pada periode yang sama, Indonesia juga menerima 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Dan pada awal Januari 2021, akan tiba dalam bentuk bahan baku sebanyak 30 juta dosis vaksin. Dengan demikian akan ada 45 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku. Jumlah ini akan menjalani uji klinik fase III yang akan dilakukan oleh Bio Farma. ( Baca juga:Pandemi COVID-19, Menparekraf Sandiaga Uno Segera Berbenah Potensi Wisata Bali )
Bambang juga mengatakan, saat ini uji mutu 568 dosis dari 1,2 juta vaksin Sinovac masih berlangsung. Sementara sisanya diamankan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Pengujian mutu perlu dilakukan sebelum vaksin didistribusikan untuk dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan atau medis.
Saat dikonfirmasi MNC News Portal perihal waktu kedatangan vaksin Sinovac apakah akan sesuai dengan jadwal yang sudah diumumkan pemerintah, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, belum bisa memastikan hal tersebut. Meski begitu, pihaknya terus melakukan monitor atau pantauan. ( Baca juga:Dibantu Google Assistant, Pencarian di Chrome Akan Bisa Gunakan Suara )
"Masih dimonitor rencana kedatangannya," ujar Bambang Heriyanto saat dihubungi, Jakarta, Minggu (27/12/2020).
Sebelumnya, pemerintah melalui Bio Farma telah menyampaikan bahwa 1,8 juta dosis vaksin Sinovac akan didatangkan ke Indonesia pada akhir Desember 2020. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap dua dari distribusi vaksin yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Sinovac.
Secara akumulatif hingga akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 30 juta dosis vaksin jadi yang ditangani oleh Bio Farma. Jumlah itu terdiri dari 1,2 juta dosis yang didatangkan pada Minggu (6/12/2020) dan 1,8 juta pada akhir bulan ini.
Pada periode yang sama, Indonesia juga menerima 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Dan pada awal Januari 2021, akan tiba dalam bentuk bahan baku sebanyak 30 juta dosis vaksin. Dengan demikian akan ada 45 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku. Jumlah ini akan menjalani uji klinik fase III yang akan dilakukan oleh Bio Farma. ( Baca juga:Pandemi COVID-19, Menparekraf Sandiaga Uno Segera Berbenah Potensi Wisata Bali )
Bambang juga mengatakan, saat ini uji mutu 568 dosis dari 1,2 juta vaksin Sinovac masih berlangsung. Sementara sisanya diamankan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Pengujian mutu perlu dilakukan sebelum vaksin didistribusikan untuk dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan atau medis.
(uka)