Menyedihkan, Bisnis Agen Travel 90% Megap-megap

Selasa, 29 Desember 2020 - 20:11 WIB
loading...
Menyedihkan, Bisnis...
Ilustrasi agen travel online. FOTO/Istimewa
A A A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (ASTINDO) meminta kepada pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan agen penjual tiket transportasi darat mapun udara. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Astindo Elly Hutabarat kepada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia pada hari ini.

Menurut Elly, selama ini para pengusaha travel agent masih belum mendapatkan insentif langsung dari pemerintah. Padahal, pada masa pandemi ini para pengusaha travel agent mulai bertumbangan. "Travel agent ini belum dapat insentif langsung seperti di hotel-hotel. 90 hingga 95% perusahaan agen travel sudah mati," ujarnya dalam pertemuan virtua, Selasa (29/12/2020).



Menurut Elly, akibat tumbangnya bisnis travel agent, para pengusaha terpaksa harus merumahkan karyawannya. Sebab, para pengusaha travel agen sudah tidak sanggup lagi untuk membayar karyawannya akibat tekanan pandemi. "(Travel agent) enggak bisa lagi bayar karyawan dan PHK sudah terjadi dan ini mengkhawatirkan karena karyawan travel agent itu besar sekali jumlahnya," ucapnya.

Oleh karena itu lanjut Elly, dirinya berharap agar travel agent tidak dilupakan oleh pemerintah Jika nantinya disetujui, Elly menyarankan agar pemberian insentif ini mengacu pada data yang valid bagi pemerintah. Pihaknya berharap data yang digunakan juga bukan berasal dari BP Jamsostek untuk mendata penerima insentif. Menurutnya, dengan data tersebut, dapat dihitung kebutuhan insentif untuk perusahaan agen travel yang saat ini sedang dihadapkan pada masa sulit.

"Agen travel banyak membantu dalam memasukkan wisatawan ke Indonesia, jadi mohon jangan dilupakan karena agen travel ujung tombak untuk menjual Indonesia ke luar dan juga untuk wisatawan dalam negeri," ucapnya.



Elly menjelaskan, kontribusi travel agent pada tenaga kerja juga cukup besar. Sehingga, hal ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah yang ingin menyelamatkan sektor pariwisata dan para pekerja di dalamnya. "Harus selamatkan sekitar 30 juta orang dan termasuk di dalamnya dari travel agent. Mohon kalau bisa kami diundang untuk bicarakan ini lebih lanjut," jelasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)