Bos OJK Minta Produk Syariah Harus Kompetitif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memang memiliki potensi besar pengembangan keuangan syariah , namun menurut Ketua OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso mengatakan, daya saing produk keuangan syariah harus ditingkatkan. Menurutnya produk keuangan syariah harus mampu kompetitif serta semakin luas aksesnya.
"Ke depan kita harus bisa menciptakan produk yang kompetitif. Kemudian menggunakan teknologi yang bisa diakses oleh masyarakat di mana saja tanpa birokrasi yang panjang," kata Wimboh Santoso dalam video virtual, Selasa (29/12/2020).
(Baca Juga: Catatan Wapres Ma'ruf Amin Soal Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah )
Saat ini terang dia, total aset keuangan syariah hingga per Oktober 2020 telah mencapai Rp1.741.87 triliun. Angka tersebut naik sekitar 21,18% dari periode sama tahun lalu.
Adapun, industri perbankan syariah mencapai Rp585,34 triliun, industri keuangan non bank (IKNB) syariah Rp112,16 triliun, dan pasar modal syariah mencapai sebesar Rp1.044,38 triliun.
(Baca Juga: Gubernur BI Perry Warjiyo Kembali Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Keuangan Syariah )
Meski begitu, pangsa keuangan syariah masih tercatat kecil yakni hanya 9,79%. Padahal cita-cita atau target dari dulu mestinya bisa mencapai 20%. "Ini adalah hal yang menjadi catatan kita bagaimana kita bisa menggenjot ini menjadi lebih besar lagi ke depan," tandasnya.
"Ke depan kita harus bisa menciptakan produk yang kompetitif. Kemudian menggunakan teknologi yang bisa diakses oleh masyarakat di mana saja tanpa birokrasi yang panjang," kata Wimboh Santoso dalam video virtual, Selasa (29/12/2020).
(Baca Juga: Catatan Wapres Ma'ruf Amin Soal Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah )
Saat ini terang dia, total aset keuangan syariah hingga per Oktober 2020 telah mencapai Rp1.741.87 triliun. Angka tersebut naik sekitar 21,18% dari periode sama tahun lalu.
Adapun, industri perbankan syariah mencapai Rp585,34 triliun, industri keuangan non bank (IKNB) syariah Rp112,16 triliun, dan pasar modal syariah mencapai sebesar Rp1.044,38 triliun.
(Baca Juga: Gubernur BI Perry Warjiyo Kembali Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Keuangan Syariah )
Meski begitu, pangsa keuangan syariah masih tercatat kecil yakni hanya 9,79%. Padahal cita-cita atau target dari dulu mestinya bisa mencapai 20%. "Ini adalah hal yang menjadi catatan kita bagaimana kita bisa menggenjot ini menjadi lebih besar lagi ke depan," tandasnya.
(akr)