Belum Pulih, Indef Sebut APBN Tahun 2021 Butuh Penyembuhan

Sabtu, 02 Januari 2021 - 05:55 WIB
loading...
Belum Pulih, Indef Sebut...
APBN 2021 dinilai masih butuh penyempurnaan agar lebih mengedepankan skenario pemulihan ekonomi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom Indef Tauhid Ahmad menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 butuh penyembuhan. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain pendapatan negara pada 2021 yang turun cukup dalam sebesar -21,9% dibandingkan sebelum pandemi.

Pendapatan negara yang turun menjadi hanya sebesar Rp1.473,6 triliun pada 2021 menunjukkan APBN belum pulih sepenuhnya meski terdapat perbaikan dibandingkan Perpres 72 Tahun 2020.

(Baca Juga: APBN 2021 Dikritisi Belum Kedepankan Skenario Pemulihan)

"Kedua, belanja negara pada tahun 2021 yang sebesar Rp2.750 triliun naik sebesar 8,3% dibandingkan sebelum pandemi (normal) namun terdapat kenaikan sebesar 0,39% dibandingan Perpres 72 Tahun 2020," kata Tauhid di Jakarta, Jumat (1/1/2021).

Namun sayangnya, belanja transfer daerah ditinggalkan dalam fase pemulihan ekonomi dimana dibandingkan sebelum pandemi -7,2% (APBN 2020). Menurut dia, struktur prioritas APBN Tahun 2021 juga terdapat skema anggaran yang tidak mengedepan skenario pemulihan ekonomi tahun 2021. Sebab, skema pemulihan sepatutnya tetap membutuhkan anggaran fungsi ekonomi, infrastruktur dan sosial yang lebih tinggi.

"Defisit anggaran yang ditetapkan tahun 2021 sebesar 5,7% PDB namun kenaikannya sangat tinggi yakni 227,6% dibandingkan sebelum pandemi meskipun lebih rendah dibandingkan Pepres 72 Tahun 2020 yang sebesar -3,61%," ucap dia.

Tauhid juga mengungkapkan program PEN 2021 perlu diperbaiki dan dievaluasi. Diperkirakan penyerapan program PEN hingga akhir tahun 2020 diperkirakan hanya sebesar 67,8%.

(Baca Juga: Salah Satu Fokus APBN 2021, Mewujudkan Ketahanan Pangan)

"Tidak optimalnya penyerapan, khususnya program non-Bansos dan UMKM, mendorong tidak sinerginya program PEN. Bahkan Program PEN Tahun 2020 untuk bantuan sosial tidak maksimal mendorong konsumsi," beber dia.

Adapun struktur anggaran Program PEN Tahun 2021 berkurang hampir separuhnya padahal untuk bantuan sosial dan UMKM tetap dibutuhkan dengan jumlah yang sama tahun 2021 untuk menciptakan permintaan bagi perekonomian.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Belanja Pemerintah Pusat...
Belanja Pemerintah Pusat Tembus Rp211,5 Triliun, Paling Boros Buat Gaji PNS dan Bansos
Penerimaan Kepabeanan...
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Progresif Bantu APBN 2024 Tumbuh Positif
Pendapatan Negara di...
Pendapatan Negara di Sepanjang 2024 Tembus Rp2.842,5 Triliun, Berikut Rinciannya
Tumbuh 2,1 Persen, Realisasi...
Tumbuh 2,1 Persen, Realisasi Pendapatan Negara 2024 Capai Rp2.842,5 Triliun
Analis: PPN 12% Bisa...
Analis: PPN 12% Bisa Menambah Pendapatan Negara, Tapi Menekan Pertumbuhan Ekonomi
INDEF: Ekosistem Hilirisasi...
INDEF: Ekosistem Hilirisasi Tembaga Indonesia Tunjukkan Perkembangan Positif dan Punya Nilai Strategi Signifikan
APBN November 2024 Tekor...
APBN November 2024 Tekor Rp401,8 Triliun, Ini Penjelasan Sri Mulyani
10 Besar BUMN Penyumbang...
10 Besar BUMN Penyumbang Deviden Terbesar, Bank Ini Sumbang Rp25,7 Triliun
Defisit APBN Oktober...
Defisit APBN Oktober 2024 Tembus Rp309,2 Triliun, Berikut Rinciannya
Rekomendasi
Bacaan Hadoroh Lengkap...
Bacaan Hadoroh Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
Tips Dapetin Cherry...
Tips Dapetin Cherry Cola Lips Pakai 2 Produk
Kunker ke Sumsel, Prabowo...
Kunker ke Sumsel, Prabowo Bakal Luncurkan Gerina hingga Tanam Raya
Berita Terkini
Kementan Cetak Petani...
Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
39 menit yang lalu
Reklamasi Pascatambang,...
Reklamasi Pascatambang, SIG Budidaya Serai Wangi di Pabrik Narogong
49 menit yang lalu
iNews Media Group, MNC...
iNews Media Group, MNC Financial Services, dan MPStore Kolaborasi Dorong Digitalisasi UMKM
1 jam yang lalu
Mengurai Risiko Perubahan...
Mengurai Risiko Perubahan Status Mitra Platform Menjadi Karyawan
1 jam yang lalu
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
1 jam yang lalu
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
2 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved