Omzet Anjlok 50%, Perajin Kayu Curhat ke Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus corona memukul para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ) bidang kerajinan kayu asal Gianyar Provinsi Bali. Salah satu perajin kayu bernama I Ketut Gede Arthawa sampai mengadu ke Presiden Joko Widodo terkait penurunan omzet usahanya selama pandemi Covid-19.
Ketut menyampaikan curhat ke Presiden Jokowi saat acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Bangsa. Ia mengeluh bisnisnya sangat terpukul karena pandemi ini.
"Aduh sepi pak, pengaruh sekali, (omzet) sampai turun 50%. Tapi saya optimis ke depannya, kayaknya akan berlalu," ujar Ketut kepada Jokowi di Jakarta, Kamis (15/5/2020).
Ketut pun mengaku selama ini berjualan produknya itu hanya di galleri miliknya yang terletak di kawasan Gianyar, Bali. Dia belum pernah mengekspor produk kerajinan kayunya ke luar negeri. Baca Juga: 64 Juta Usaha Mikro Bisa Terdampak Corona, Teten: Ini Persoalan Besar
"Jujur pak, masa pandemi ini merupakan tantangan terbesar yang saya hadapi selama berusaha ini," katanya.
Dia menambahkan belum terlalu mengenal dunia digital dan belum sempat belajar mengelola bisnisnya ke platform online. Ia berharap pemerintah dapat membantunya dalam urusan ini.
"Sementara belum pak, mau belajar dulu. Siapa tahu dari pemerintah bisa membantu kami dari UMKM," pungkasnya.
Ketut menyampaikan curhat ke Presiden Jokowi saat acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Bangsa. Ia mengeluh bisnisnya sangat terpukul karena pandemi ini.
"Aduh sepi pak, pengaruh sekali, (omzet) sampai turun 50%. Tapi saya optimis ke depannya, kayaknya akan berlalu," ujar Ketut kepada Jokowi di Jakarta, Kamis (15/5/2020).
Ketut pun mengaku selama ini berjualan produknya itu hanya di galleri miliknya yang terletak di kawasan Gianyar, Bali. Dia belum pernah mengekspor produk kerajinan kayunya ke luar negeri. Baca Juga: 64 Juta Usaha Mikro Bisa Terdampak Corona, Teten: Ini Persoalan Besar
"Jujur pak, masa pandemi ini merupakan tantangan terbesar yang saya hadapi selama berusaha ini," katanya.
Dia menambahkan belum terlalu mengenal dunia digital dan belum sempat belajar mengelola bisnisnya ke platform online. Ia berharap pemerintah dapat membantunya dalam urusan ini.
"Sementara belum pak, mau belajar dulu. Siapa tahu dari pemerintah bisa membantu kami dari UMKM," pungkasnya.
(bon)