Pasar Modal Mulai Bangkit, Bos OJK: Kita Lebih Baik dari ASEAN

Senin, 04 Januari 2021 - 11:27 WIB
loading...
Pasar Modal Mulai Bangkit, Bos OJK: Kita Lebih Baik dari ASEAN
Ketua OJK Wimboh Santoso mengklaim penguatan pasar modal Indonesia lebih baik dibandingkan bursa negara-negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Thailand. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Momentum bangkitnya pasar modal Indonesia tercermin dari beberapa capaian penting di tahun 2020, diantaranya naiknya peningkatan transaksi investor. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan, IHSG telah menunjukkan penguatan dan sempat rebound di atas level 6.000 (tertinggi di level 6.165,6 tanggal 21 Desember 2020) dan ditutup di level 5.979,07 atau terkontraksi 5,09% ytd.

(Baca Juga: Transaksi Investor di Pasar Modal Meningkat 73%, Dikuasai Milenial )

Ketua OJK Wimboh Santoso mengklaim ini lebih baik dibandingkan bursa negara-negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Thailand. "Ini lebih baik dibandingkan bursa negara-negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Thailand," kata Wimboh di Jakarta, Senin (4/1/2021).

Adapun jumlah investor pasar modal naik 56% dibandingkan tahun lalu menjadi 3,88 juta investor. Angka tersebut didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun (kaum investor milenial) yang tercatat mencapai 54,79% dari total investor. Demikian juga dengan pasar SBN yang terus mengalami penguatan dengan yield turun 105 bps secara year-to-date (benchmark SBN 1 tahun 3,64 %).

"Sinyal pemulihan tersebut merupakan momentum bagi bangkitnya industri pasar modal kita, baik dari sisi investor yang disediakan alternatif instrumen investasi di pasar modal dengan return yang lebih tinggi dari deposito, dan dari sisi issuer juga disediakan alternatif pembiayaan dari pasar modal dengan yield yang relatif rendah dibandingkan kredit perbankan," bebernya.

(Baca Juga: Kabar Baik dari Turki Bisa Jadi 'Vaksin' buat Pasar Modal di Tahun Depan )

Lalu, sinergi kebijakan yang extraordinary, pre-emptive dan akomodatif telah dikeluarkan untuk meredam pemburukan lebih lanjut dari dampak pandemi ini. "Kebijakan Fiskal yang akomodatif telah dikeluarkan Pemerintah dalam rangka penanganan pandemi covid-19, penyediaan bansos bagi masyarakat dan juga stimulus percepatan pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0936 seconds (0.1#10.140)