Simak! 4 Sektor Saham Ini Jadi Unggulan di Tahun Kerbau Logam 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perdagangan pasar modal Indonesia telah memasuki periode perdagangan tahun 2021. Sejumlah sektor saham diprediksi akan menjadi pilihan investor di tahun baru ini.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, setidaknya ada empat sektor saham yang masih akan menjadi unggulan dan bisa menjadi pilihan investor pada perdagangan tahun 2021. Di antaranya adalah saham sektor perbankan, properti, konstruksi dan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
"Kalau saya memilih pertama masih perbankan karena kalau ekonomi pulih tentu kredit macet akan berkurang dan bank akan mempunyai kinerja lebih baik. Jadi, kalau orang punya utang ketika ekonomi pulih dia pertama kali bayar utang dulu. Jadi, perbankan masih jadi pilihan," ujar Hans saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (5/1/2021).
(Baca Juga: 2021 Tahun Kerbau Logam, Ramalan Ekonomi RI Amsyong: Keadaan Lebih Buruk )
Kemudian, untuk sektor saham selanjutnya, Hans memprediksi saham sektor properti juga akan menjadi unggulan pada tahun ini. Hal ini didorong oleh sejumlah faktor mulai dari bunga yang rendah hingga pengalaman pandemi Covid-19 yang memaksa orang beraktivitas dari rumah.
"Selain bunga cukup rendah dan siklus properti akan segera naik dan kalau kita lihat pengalaman pandemi orang banyak di rumah dan cenderung (properti) bergerak naik ke atas, properti masih jadi pilihan kita juga," kata dia.
Sektor selanjutnya adalah konstruksi. Menurutnya, sektor ini menjanjikan karena pemerintah akan menggenjot dana infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui belanja pemerintah dan yang paling efektif di sektor konstruksi.
"Jadi, itu akan menguntungkan kalau pemerintah mendorong sektor tersebut karena banyak sektor turunannya yang akan terdorong," ucap Hans.
Kemudian, sektor CPO atau minyak sawit mentah juga cukup menjanjikan. Hans menyebut, jika ekonomi global pulih maka diperkirakan sektor CPO akan melejit didukung dengan ekspor yang tinggi ke berbagai negara.
"CPO diperkirakan kalau ekonomi dunia pulih, ekonomi India dan China akan pulih sehingga CPO masih tinggi, sektor CPO diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan di tahun ini," tuturnya.
(Baca Juga: 7 Saham Ini Direkomendasikan Saat IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Menghijau )
Terkait peluang sektor telekomunikasi, Hans menyebut bahwa sektor tersebut trennya masih positif tahun ini, didukung dengan kebijakan bekerja dari rumah dan belajar dari rumah. Namun, pendapatan emiten telekomunikasi akan terganggu karena sebagian pendapatannya didorong dari korporasi.
"Sektor telekomunikasi bagus, tapi memang kalau kita lihat sedikit terganggu karena sebagian pendapatan mereka kan dari corporate sehingga itu ga akan terlalu baik, ini yang jadi masalah," ujarnya.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, setidaknya ada empat sektor saham yang masih akan menjadi unggulan dan bisa menjadi pilihan investor pada perdagangan tahun 2021. Di antaranya adalah saham sektor perbankan, properti, konstruksi dan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
"Kalau saya memilih pertama masih perbankan karena kalau ekonomi pulih tentu kredit macet akan berkurang dan bank akan mempunyai kinerja lebih baik. Jadi, kalau orang punya utang ketika ekonomi pulih dia pertama kali bayar utang dulu. Jadi, perbankan masih jadi pilihan," ujar Hans saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (5/1/2021).
(Baca Juga: 2021 Tahun Kerbau Logam, Ramalan Ekonomi RI Amsyong: Keadaan Lebih Buruk )
Kemudian, untuk sektor saham selanjutnya, Hans memprediksi saham sektor properti juga akan menjadi unggulan pada tahun ini. Hal ini didorong oleh sejumlah faktor mulai dari bunga yang rendah hingga pengalaman pandemi Covid-19 yang memaksa orang beraktivitas dari rumah.
"Selain bunga cukup rendah dan siklus properti akan segera naik dan kalau kita lihat pengalaman pandemi orang banyak di rumah dan cenderung (properti) bergerak naik ke atas, properti masih jadi pilihan kita juga," kata dia.
Sektor selanjutnya adalah konstruksi. Menurutnya, sektor ini menjanjikan karena pemerintah akan menggenjot dana infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui belanja pemerintah dan yang paling efektif di sektor konstruksi.
"Jadi, itu akan menguntungkan kalau pemerintah mendorong sektor tersebut karena banyak sektor turunannya yang akan terdorong," ucap Hans.
Kemudian, sektor CPO atau minyak sawit mentah juga cukup menjanjikan. Hans menyebut, jika ekonomi global pulih maka diperkirakan sektor CPO akan melejit didukung dengan ekspor yang tinggi ke berbagai negara.
"CPO diperkirakan kalau ekonomi dunia pulih, ekonomi India dan China akan pulih sehingga CPO masih tinggi, sektor CPO diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan di tahun ini," tuturnya.
(Baca Juga: 7 Saham Ini Direkomendasikan Saat IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Menghijau )
Terkait peluang sektor telekomunikasi, Hans menyebut bahwa sektor tersebut trennya masih positif tahun ini, didukung dengan kebijakan bekerja dari rumah dan belajar dari rumah. Namun, pendapatan emiten telekomunikasi akan terganggu karena sebagian pendapatannya didorong dari korporasi.
"Sektor telekomunikasi bagus, tapi memang kalau kita lihat sedikit terganggu karena sebagian pendapatan mereka kan dari corporate sehingga itu ga akan terlalu baik, ini yang jadi masalah," ujarnya.
(akr)