Sri Mulyani Serba Salah, Pembatasan Aktivitas Bakal Tekan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mendukung pembatasan aktivitas masyarakat untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19. Namun, Sri Mulyani juga mengakui bahwa pembatasan ini akan berdampak pada ekonomi Indonesia.
Sebagai informasi, pemerintah kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat mulai 11-25 Januari 2021. Daerah yang melakukan pembatasan harus memenuhi beberapa kriteria.
(Baca Juga: Dampak Pembatasan Kegiatan Bisa Teratasi dengan Program Vaksinasi)
"Jadi kita sudah tahu Covid ini memang harus dikelola secara luar biasa, gas dan rem sangat penting. Kalau melihat eskalasi kasus, yang harus kita semua kembali terapkan adalah disiplin untuk menurunkan kasus Covid-19, tapi akan ada dampak terhadap perekonomian," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (6/1/2021).
(Baca Juga : Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Masih Seret, Hanya Tumbuh 4% )
Namun, menurutnya, pengetatan ini tetap harus dilakukan walapun nantinya konsumsi akan kembali melambat dan berdampak pada perekonomian Indonesia
(Baca Juga : Jumlah Bank di Indonesia Terlalu Banyak, Separuhnya Tergolong Kecil )
Jika pembatasan tidak dilakukan, kata Sri Mulyani, maka dampaknya akan lebih buruk. Karena itu, pembatasan ini menurutnya adalah pilihan baik untuk Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19.
(Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Diambil Pemerintah, IHSG Ditutup Ambruk 1,17%)
"Pilihannya adalah agar Covid-19 tetap terkendali dan dampak ekonomi tidak terlalu dalam, atau ekonomi meningkat tapi menyebabkan Covid menyebar tidak terkendali," tandasnya.
Sebagai informasi, pemerintah kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat mulai 11-25 Januari 2021. Daerah yang melakukan pembatasan harus memenuhi beberapa kriteria.
(Baca Juga: Dampak Pembatasan Kegiatan Bisa Teratasi dengan Program Vaksinasi)
"Jadi kita sudah tahu Covid ini memang harus dikelola secara luar biasa, gas dan rem sangat penting. Kalau melihat eskalasi kasus, yang harus kita semua kembali terapkan adalah disiplin untuk menurunkan kasus Covid-19, tapi akan ada dampak terhadap perekonomian," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (6/1/2021).
(Baca Juga : Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Masih Seret, Hanya Tumbuh 4% )
Namun, menurutnya, pengetatan ini tetap harus dilakukan walapun nantinya konsumsi akan kembali melambat dan berdampak pada perekonomian Indonesia
(Baca Juga : Jumlah Bank di Indonesia Terlalu Banyak, Separuhnya Tergolong Kecil )
Jika pembatasan tidak dilakukan, kata Sri Mulyani, maka dampaknya akan lebih buruk. Karena itu, pembatasan ini menurutnya adalah pilihan baik untuk Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19.
(Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Diambil Pemerintah, IHSG Ditutup Ambruk 1,17%)
"Pilihannya adalah agar Covid-19 tetap terkendali dan dampak ekonomi tidak terlalu dalam, atau ekonomi meningkat tapi menyebabkan Covid menyebar tidak terkendali," tandasnya.
(fai)