Sepanjang Pandemi, Pelapak di Bukalapak Membeludak

Rabu, 06 Januari 2021 - 20:06 WIB
loading...
Sepanjang Pandemi, Pelapak di Bukalapak Membeludak
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bukalapak mencatat sepanjang pandemi Covid-19 adanya peningkatan EBITDA sebesar 80%. Bahkan peningkatan juga terjadi di sisi mitra, pada 2020 tercatat ada empat juta pelapak.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang hebat bagi perekonomian Indonesia, terutama dari sektor UMKM. Namun, masih banyak potensi yang bisa dijadikan peluang untuk dapat bangkit dari krisis tersebut.

"Ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi dan di Bukalapak sendiri, ada peningkatan yang signifikan di pelapak dan mitra kami. Ini adalah fakta dan juga peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran yang relevan dan esensial saat ini,” ujarnya dalam Webinar Rabu (6/1/2021). ( Baca juga:Kendalikan Covid-19, Airlangga: Pemerintah Atur Kembali Pembatasan Kegiatan Masyarakat )

Untuk memperkuat operasional dan bisnis Bukalapak, ada tiga aspek yang menjadi fokus Bukalapak, yaitu talent atau sumber daya manusia, growth atau pertumbuhan, dan capital atau modal. Dengan memperkuat tiga aspek tersebut, Rachmat percaya Bukalapak dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan untuk mewujudkan misinya menjadi perusahaan teknologi yang mampu menciptakan ekonomi yang adil bagi semua.

Peningkatan lebih dari 130 persen juga terlihat pada nilai transaksi di Bukalapak selama 2020 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Hal ini didukung dengan pengembangan fitur dan layanan, baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), yang dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat.

VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada menambahkan bahwa pihaknya sadar banyak masyarakat yang memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi seperti saat ini. ( Baca juga:Pertarungan Dua Raja Kelas Berat Inggris Guncang Wembley )

"Sepanjang tahun 2020, kami melihat adanya peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17% tiap bulannya. Selain itu, untuk membantu para pelapak dalam memasarkan produknya, kami akan menerapkan tarif super seller hanya 0,5%,” jelas Kurnia.

Di sisi lain, Mitra Bukalapak yang menjadi salah satu strategi Bukalapak dalam penetrasi pasar yang masih didominasi oleh transaksi konvensional juga mencatat pertumbuhan yang menggembirakan. Mitra Bukalapak sebagai lini bisnis yang berperan strategis terhadap performa perusahaan mencatat kenaikan 50% terhadap jumlah Mitra Bukalapak selama 2020.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)