Pengamat Energi: Muhammad Ali Pembawa Transformasi Digital di PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyayangkan diberhentikannya Muhammad Ali sebagai Direktur Human Capital Management PLN . Pasalnya, sosoknya dinilai telah membawa kemajuan di PLN, khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) di BUMN kelistrikan itu.
"Peran Muhammad Ali cukup strategis khususnya dalam pengembangan SDM di PLN sehingga memberikan banyak kemajuan bagi PLN," ujar dia kepada SINDO Media, di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Menurut Fahmy, ada sejumlah kontribusi yang telah diberikan kepada perusahaan pelat merah di sektor ketenagalistrikan tersebut. Selain berkaitan dengan pengembangan SDM di tubuh PLN, Ali dinilai juga telah memberikan pengaruh terhadap transparansi publikasi yang lebih baik bagi PLN.
(Baca Juga: Lakukan Penyegaran, Menteri BUMN Rombak Lagi Direksi PLN)
"Artinya, PLN mulai terbuka dengan berbagai permasalahan yang ada dan terbuka baik secara kondisi finansial maupun kinerja kepada publik. PLN lebih responsif terhadap permasalahan di lapangan," tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kontribusi lain yang diberikan ialah membuat para staf dan karyawan lebih sejahtera sehingga mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi. Bahkan dia menyebut sosok Ali telah membawa tranformasi dari konvensional ke arah digitalisasi.
"Muhammad Ali telah membawa perubahan besar bagi PLN termasuk tranformasi digital yang telah ia lakukan sehingga membawa paradigma baru di PLN," kata Fahmy.
Berbagai perubahan tersebut, imbuhnya, tujuan utamanya ialah membawa PLN pada tingkat service of excellence yang optimal. Pasalnya PLN merupakan perusahaan jasa pelayanan listrik kepada masyarakat. "Selama ini PLN sebagai perusahaan monopoli sehingga tidak terlalu care terhadap konsumen. Tapi sosok Ali telah mengubah paradigma itu melalui tranformasi digital," kata dia.
Untuk mencapai tingkat pelayanan optimal, sebab itu Muhammad Ali tidak menempatkan SDM di PLN bukan lagi hanya sekedar human resources tapi juga sebagai human capital, yaitu sebagai modal utama dalam mengoptimalkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
"Dengan modal SDM yang baik maka diharapkan mencapai tingkat pemadaman nol persen sehingga layanan yang diberikan PLN mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat," kata Fahmy.
Sebagai informasi, kiprah Muhammad Ali di BUMN bukan hal baru. Pria kelahiran Purworejo ini merupakan lulusan Sarjana Hukum Perdata dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menamatkan studinya pada 1987. Sebelum menempati salah satu posisi direksi PLN, Ali mengawali karir di BUMN sebagai manager loan officer di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Ia mulai berkarir di BRI sejak 1998.
Menurut data profil direksi PLN, Ali kemudian sempat beberapa kali menjadi pimpinan cabang kantor cabang BRI di beberapa daerah. Dia juga pernah menjabat sebagai kepala divisi sekretariat perusahaan kantor pusat BRI pada 2010. Terakhir dia menjabat sebagai koordinator bisnis ritel BRI sampai dengan 2015.
Pada Oktober 2015, ia kemudian diangkat sebagai salah satu direktur PLN dan selanjutnya diangkat sebagai direktur human capital management PLN sejak 24 Juli 2017. Muhammad Ali bahkan sempat pula didapuk sebagai Plt Dirut PLN menggantikan Sofyan Basir.
"Peran Muhammad Ali cukup strategis khususnya dalam pengembangan SDM di PLN sehingga memberikan banyak kemajuan bagi PLN," ujar dia kepada SINDO Media, di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Menurut Fahmy, ada sejumlah kontribusi yang telah diberikan kepada perusahaan pelat merah di sektor ketenagalistrikan tersebut. Selain berkaitan dengan pengembangan SDM di tubuh PLN, Ali dinilai juga telah memberikan pengaruh terhadap transparansi publikasi yang lebih baik bagi PLN.
(Baca Juga: Lakukan Penyegaran, Menteri BUMN Rombak Lagi Direksi PLN)
"Artinya, PLN mulai terbuka dengan berbagai permasalahan yang ada dan terbuka baik secara kondisi finansial maupun kinerja kepada publik. PLN lebih responsif terhadap permasalahan di lapangan," tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kontribusi lain yang diberikan ialah membuat para staf dan karyawan lebih sejahtera sehingga mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi. Bahkan dia menyebut sosok Ali telah membawa tranformasi dari konvensional ke arah digitalisasi.
"Muhammad Ali telah membawa perubahan besar bagi PLN termasuk tranformasi digital yang telah ia lakukan sehingga membawa paradigma baru di PLN," kata Fahmy.
Berbagai perubahan tersebut, imbuhnya, tujuan utamanya ialah membawa PLN pada tingkat service of excellence yang optimal. Pasalnya PLN merupakan perusahaan jasa pelayanan listrik kepada masyarakat. "Selama ini PLN sebagai perusahaan monopoli sehingga tidak terlalu care terhadap konsumen. Tapi sosok Ali telah mengubah paradigma itu melalui tranformasi digital," kata dia.
Untuk mencapai tingkat pelayanan optimal, sebab itu Muhammad Ali tidak menempatkan SDM di PLN bukan lagi hanya sekedar human resources tapi juga sebagai human capital, yaitu sebagai modal utama dalam mengoptimalkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
"Dengan modal SDM yang baik maka diharapkan mencapai tingkat pemadaman nol persen sehingga layanan yang diberikan PLN mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat," kata Fahmy.
Sebagai informasi, kiprah Muhammad Ali di BUMN bukan hal baru. Pria kelahiran Purworejo ini merupakan lulusan Sarjana Hukum Perdata dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menamatkan studinya pada 1987. Sebelum menempati salah satu posisi direksi PLN, Ali mengawali karir di BUMN sebagai manager loan officer di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Ia mulai berkarir di BRI sejak 1998.
Menurut data profil direksi PLN, Ali kemudian sempat beberapa kali menjadi pimpinan cabang kantor cabang BRI di beberapa daerah. Dia juga pernah menjabat sebagai kepala divisi sekretariat perusahaan kantor pusat BRI pada 2010. Terakhir dia menjabat sebagai koordinator bisnis ritel BRI sampai dengan 2015.
Pada Oktober 2015, ia kemudian diangkat sebagai salah satu direktur PLN dan selanjutnya diangkat sebagai direktur human capital management PLN sejak 24 Juli 2017. Muhammad Ali bahkan sempat pula didapuk sebagai Plt Dirut PLN menggantikan Sofyan Basir.
(fai)