Pembatasan Aktivitas Jawa-Bali Berlaku Hari Ini Bikin Kurs Rupiah Loyo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali yang akan berlaku mulai hari ini, membuat mata uang Garuda melemah. Pada sore ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah 105 poin di level Rp14.125 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.020 per USD.
(Baca Juga: Pembatasan Jawa-Bali Disebut Kontraproduktif, Kenapa? )
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, bahwa sebenarnya rupiah memiliki sentimen positif, salah satunya adalah survei Bank Indonesia (BI) menyatakan Keyakinan Konsumen terhadap ekonomi Indonesia menguat pada bulan Desember 2020.
"Survey Bank Indonesia menyatakan Keyakinan Konsumen terhadap ekonomi Indonesia menguat pada bulan Desemer 2020 sebesar 96,5 persen yang bulan sebelumnya hanya 92 persen. Ini menandakan bahwa Keyakinan Konsumen mendekati zona optimis," katanya dalam keterangan resminya, Senin (11/1/2021).
(Baca Juga: Pembatasan Jawa-Bali Diperketat, Ekonomi RI Nyungsep Lagi? )Walaupun survey Keyakinan Konsumen membaik, kata Ibrahim, namun kebijakan PPKM hari ini tentunya mempengaruhi perekonomian nasional. Sehingga memberikan sentimen negatif kepada nilai tukar rupiah.
"Sudah tentu roda bisnis akan kembali melambat, dan pemulihan ekonomi kembali terhambat," jelasnya
Ia memprediksi, untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka kembali melemah. "Rupiah dibuka melemah di level Rp.14.100 - Rp.14.150," tandasnya.
(Baca Juga: Pembatasan Jawa-Bali Disebut Kontraproduktif, Kenapa? )
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, bahwa sebenarnya rupiah memiliki sentimen positif, salah satunya adalah survei Bank Indonesia (BI) menyatakan Keyakinan Konsumen terhadap ekonomi Indonesia menguat pada bulan Desember 2020.
"Survey Bank Indonesia menyatakan Keyakinan Konsumen terhadap ekonomi Indonesia menguat pada bulan Desemer 2020 sebesar 96,5 persen yang bulan sebelumnya hanya 92 persen. Ini menandakan bahwa Keyakinan Konsumen mendekati zona optimis," katanya dalam keterangan resminya, Senin (11/1/2021).
(Baca Juga: Pembatasan Jawa-Bali Diperketat, Ekonomi RI Nyungsep Lagi? )Walaupun survey Keyakinan Konsumen membaik, kata Ibrahim, namun kebijakan PPKM hari ini tentunya mempengaruhi perekonomian nasional. Sehingga memberikan sentimen negatif kepada nilai tukar rupiah.
"Sudah tentu roda bisnis akan kembali melambat, dan pemulihan ekonomi kembali terhambat," jelasnya
Ia memprediksi, untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka kembali melemah. "Rupiah dibuka melemah di level Rp.14.100 - Rp.14.150," tandasnya.
(akr)