Awas! IHSG Sakit Saat Kasus Baru Covid-19 Terus Cetak Rekor

Senin, 18 Januari 2021 - 06:46 WIB
loading...
Awas! IHSG Sakit Saat Kasus Baru Covid-19 Terus Cetak Rekor
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa sakit saat kasus baru Covid-19 terus mencetak rekor tertinggi, hingga timbul perkiraan vaksin tidak dapat membantu dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen, di antaranya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dinilai lamban. Direktur Investama Hans Kwee mengatakan, timbul perkiraan vaksin tidak dapat membantu dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan akibat tingginya kasus baru Covid-19 .

"IHSG diperkirakan akan terkoreksi terbatas di pekan ini dengan support di level 6,341 sampai 6,158 dan resistnace di level 6,472 sampai 6,500," kata Hans Kwee saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.



Sementara sentimen positif stimulus fiskal AS mulai bergeser menjadi kekhawatiran naiknya pajak dan yield obligasi pemerintah AS yang pada akhirnya menyebabkan penguatan nilai tukar USD. "Pasar juga terbebani sentimen negative lockdown ketat di beberapa Negara akibat pandemi Covid-19," bebernya.

Lanjutnya, berapa pemerintah di kawasan Eropa mengumumkan penguncian virus korona yang lebih ketat dan lebih lama. Varian Covid-19 yang menyebar cepat yang pertama kali terdeteksi di Inggris saat ini cukup mengkhawatirkan.

"Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan 'tindakan sangat cepat' untuk melawan penyebaran virus Covid-19 karena negara itu mengalami rekor jumlah kematian terkait virus. Prancis mengatakan akan memperkuat kontrol perbatasannya," bebernya.



Lockdown ketat juga terjadi di China setelah Negara itu melaporkan jumlah kasus Covid-19 harian tertinggi setelah lebih dari 10 bulan dan mencatat kematian pertama negara itu akibat virus korona dalam delapan bulan.

"Hal ini mengakibatkan lebih dari 28 juta orang diisolasi di negara tersebut. Vaksinasi diperkirakan tidak akan banyak membantu selama dua hingga tiga bulan ke depan," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)