Pedes! Ekonom Ini Sebut Surplus Neraca Perdagangan Cuma Beruntung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia di sepanjang tahun 2020 mengalami surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada tahun lalu sebesar USD21,74 miliar. BPS mencatat angka ini adalah surplus tertinggi dalam 9 tahun terakhir.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, bahwa surplusnya neraca perdagangan Indonesia lebih kepada keberuntungan. Sebab, selama pandemi 2020, impor barang ke Indonesia menurun.
"Ini istilahnya lebih kepada goodluck daripada good policy," tandasnya dalam acara Marker Review IDX Channel, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, adanya surplus itu merupakan berkat dari pandemi. Artinya, membaiknya kinerja perdagangan bukan karena adanya kebijakan dari pemerintah. "Adanya surplus itu merupakan blessing di tengah pandemi, saya tidak melihat itu sebagai good policy," terangnya.
Ia menjelaskan, perdagangan Indonesia lebih didorong akan naiknya permintaan di global dan kenaikan harga komoditas. Sementara disisi lain, impor barang bahan baku dan pendukung menurun. "Kita harapkan di 2021 ada kebijakan yang bisa mempengaruhi kinerja perdagangan nasional," tandasnya.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, bahwa surplusnya neraca perdagangan Indonesia lebih kepada keberuntungan. Sebab, selama pandemi 2020, impor barang ke Indonesia menurun.
"Ini istilahnya lebih kepada goodluck daripada good policy," tandasnya dalam acara Marker Review IDX Channel, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, adanya surplus itu merupakan berkat dari pandemi. Artinya, membaiknya kinerja perdagangan bukan karena adanya kebijakan dari pemerintah. "Adanya surplus itu merupakan blessing di tengah pandemi, saya tidak melihat itu sebagai good policy," terangnya.
Ia menjelaskan, perdagangan Indonesia lebih didorong akan naiknya permintaan di global dan kenaikan harga komoditas. Sementara disisi lain, impor barang bahan baku dan pendukung menurun. "Kita harapkan di 2021 ada kebijakan yang bisa mempengaruhi kinerja perdagangan nasional," tandasnya.
(fai)