UMKM Didorong Jadi Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi

Selasa, 19 Januari 2021 - 23:36 WIB
loading...
UMKM Didorong Jadi Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi
Upaya untuk mendukung dan menggerakkan UMKM agar bisa menjadi penggerak ekonomi pada masa pandemi saat ini terus dilakukan oleh banyak kalangan, salah satunya adalah DPP PKS. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Saat ini bangsa Indonesia sedang melakukan pembangunan ekonomi bagi masyarakat kecil menengah. Salah satu bagian pembangunan ekonomi Indonesia yang sedang berkembang adalah bisnis kecil dan menengah . Mengingat Negara kita ini merupakan salah satu Negara yang sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan setara Sekolah menengah atas bahkan ada yang lebih rendah.


Oleh karena itu, kegiatan usaha kecil baik pada sektor tradisional ataupun modern sedang digalakkan oleh pemerintah pusat untuk kesejahteraan masyarakat. UMKM hadir sebagai sebuah solusi dari sistem perekonomian yang sehat karena UMKM merupakan salah satu sektor industri yang tidak terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Lantaran itu, peran UMKM ini cukup besar untuk tumbuhnya Ekonomi di Negara Indonesia.

Upaya untuk mendukung dan menggerakkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) agar bisa menjadi penggerak ekonomi pada masa pandemi saat ini terus dilakukan oleh banyak kalangan, salah satunya adalah DPP PKS . Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar ekonomi yang penting dimasa covid19 seperti saat ini.

“PKS selama ini selalu berupaya menunjukkan keberpihakannya pada pemberdayaan UMKM. Salah satunya dengan agenda yang digelar Bidang Pemberdayaan Jaringan Usaha dan Ekonomi Kader (BPJE) DPP PKS,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu.



Disebutkan pula bahwa pendampingan bagi para pelaku UMKM menjadi salah satu kunci pemberdayaan UMKM. Dukungan terhadap UMKM juga tersirat dalam kegiatan social yang tersimpan di akun IG @bpje_pks yang berisi supporting dan bantuan untuk para pengusaha rumahan dan kecil menengah.

"Dalam realisasinya perlu memakai pendekatan pemberdayaan, jangan sampai selalu terkesan bersifat charity base, atas dasar pemberian belas kasihan, namun harus berlandaskan konsep pemberdayaan," sebut Ahmad Syaikhu.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6153 seconds (0.1#10.140)