Biar Naik Kelas, Jokowi Minta Pengusaha Kakap Libatkan UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta usaha skala besar melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam kegiatan perusahaan sehingga kemitraan ini bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai menyaksikan Penandatangan Kerja Sama dalam rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UMKM di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Jokowi juga menyambut baik model bisnis kemitraan antara usaha besar dengan usaha mikro, kecil dan menengah. Dia menilai bahwa kemitraan ini sangatlah penting untuk memacu UMKM dalam negeri bisa naik kelas.
“Kemitraan UKM, UMKM dengan usaha besar ini sangatlah penting agar apa? Agar UKM kita, UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global, global value chain. Agar meningkatkan peluang UMKM kita untuk bisa naik kelas. Yang mikro naik kelas ke yang kecil, yang kecil naik kelas ke yang menengah, dan yang menengah kita harapkan bisa naik kelas ke yang besar,” katanya di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.
Jokowi menilai bahwa kemitraan ini bisa meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif. Dimana baik kualitas produknya, desain maupun manajemennya menjadi lebih baik.
“Dan lebih bank-able. Karena bisa belajar dari perusahan-perusahaan besar, baik perusahan besar dalam negeri maupun perusahan besar asing. Menuju sebuah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, pemerataan ekonomi, tujuannya ke sana,” ungkapnya.
Dia ingin agar di dalam bisnis kemitraan inti UMKM mau terus belajar. Baik dalam meningkatkan kualitas produknya, perbaikan manajemen, ataupun memperbaharui desain produk sesuai dengan keinginan pasar. “Dan agarbisa memanfaatkan kerja sama, kolaborasi ini untuk bisa menaikkan level kelasnya. Pelan-pelan. Syukur bisa cepat,” harap Jokowi.
Lebih lanjut dia meminta agar model kemitraan ini terus diperluas. Apalagi dari data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia tahun 2020 itu surplus USD21,7 maka eksportir dapat mengajak UMKM untuk bisa menaikan kelasnya.
“Karena kalau yang membawa eksportir yang pasti mereka sudah bisa dengan harga yang kompetitif, kualitas produk yang baik, delivery pengiriman yang on time, akan belajar ke sana. Sehingga sekali lagi pengembangan usaha besar harus terus melibatkan UMKM kita,” lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menambahkan, model bisnis kemitraan antara usaha besar dengan UMKM harus terus dilembagakan. Pasalnya dia berharap bahwa model bisnis ini dapat membawa UMKM Indonesia naik kelas.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai menyaksikan Penandatangan Kerja Sama dalam rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UMKM di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Jokowi juga menyambut baik model bisnis kemitraan antara usaha besar dengan usaha mikro, kecil dan menengah. Dia menilai bahwa kemitraan ini sangatlah penting untuk memacu UMKM dalam negeri bisa naik kelas.
“Kemitraan UKM, UMKM dengan usaha besar ini sangatlah penting agar apa? Agar UKM kita, UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global, global value chain. Agar meningkatkan peluang UMKM kita untuk bisa naik kelas. Yang mikro naik kelas ke yang kecil, yang kecil naik kelas ke yang menengah, dan yang menengah kita harapkan bisa naik kelas ke yang besar,” katanya di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.
Jokowi menilai bahwa kemitraan ini bisa meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif. Dimana baik kualitas produknya, desain maupun manajemennya menjadi lebih baik.
“Dan lebih bank-able. Karena bisa belajar dari perusahan-perusahaan besar, baik perusahan besar dalam negeri maupun perusahan besar asing. Menuju sebuah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, pemerataan ekonomi, tujuannya ke sana,” ungkapnya.
Dia ingin agar di dalam bisnis kemitraan inti UMKM mau terus belajar. Baik dalam meningkatkan kualitas produknya, perbaikan manajemen, ataupun memperbaharui desain produk sesuai dengan keinginan pasar. “Dan agarbisa memanfaatkan kerja sama, kolaborasi ini untuk bisa menaikkan level kelasnya. Pelan-pelan. Syukur bisa cepat,” harap Jokowi.
Lebih lanjut dia meminta agar model kemitraan ini terus diperluas. Apalagi dari data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia tahun 2020 itu surplus USD21,7 maka eksportir dapat mengajak UMKM untuk bisa menaikan kelasnya.
“Karena kalau yang membawa eksportir yang pasti mereka sudah bisa dengan harga yang kompetitif, kualitas produk yang baik, delivery pengiriman yang on time, akan belajar ke sana. Sehingga sekali lagi pengembangan usaha besar harus terus melibatkan UMKM kita,” lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menambahkan, model bisnis kemitraan antara usaha besar dengan UMKM harus terus dilembagakan. Pasalnya dia berharap bahwa model bisnis ini dapat membawa UMKM Indonesia naik kelas.