Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan pencapaian ini bertumbuh hampir 2 kali lipat dibanding tahun 2019. "Dinamika perekonomian yang terjadi selama tahun 2020 turut mempengaruhi kondisi bisnis di Modalku ketika para peminjam juga turut terdampak bisnisnya. Namun, Modalku secara aktif berusaha menyediakan solusi terbaik untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada," ujar Reynold di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
(Baca juga: Aturan Main Fintech Diusulkan Masuk RUU Prioritas 2021 )
Sepanjang tahun 2020, lebih dari 80% jumlah transaksi pinjaman disalurkan kepada pengusaha online yang memang sedang berkembang pesat. "Selain itu, produk invoice financing juga tetap berkembang dan diminati oleh UMKM," imbuh dia.
Baca Juga:
Dari segi industri, sektor perdagangan baik itu besar maupun eceran masih mendominasi portofolio penyaluran pinjaman Modalku, terutama FMCG (Fast Moving Consumers Good).
Hal tersebut dikarenakan konsumen lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan yang esensial, seperti makanan sehingga industri ini memiliki permintaan yang kuat.
(Baca juga: Gandeng Investor Besar, UMKM Jawa dan Luar Jawa Hampir Berimbang )
Penyaluran ke industri kesehatan juga terus berkembang seiring dengan adanya beberapa kolaborasi dengan sektor terkait. "Tahun 2021 diharapkan menjadi tahun yang berpotensi bagi kebangkitan ekonomi di Indonesia serta perkembangan bisnis Modalku," ungkap dia.
(ind)