Oh Ternyata Ini Jurus Kang Emil Memenangi Pertarungan Melawan Para Rivalnya

Selasa, 26 Januari 2021 - 18:01 WIB
loading...
Oh Ternyata Ini Jurus Kang Emil Memenangi Pertarungan Melawan Para Rivalnya
foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jawa Barat (Jabar) mencatat total investasi sebesar Rp120,4 triliun sepanjang 2020. Provinsi ini menjadi penyumbang investasi terbesar di Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, angka tersebut setara dengan 14,6% secara nasional. Merespons fakta itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, ada dua kunci utama yang menyebabkan Jabar menjadi wilayah dengan nilai investasi yang menggurita.

Pertama, Jawa Barat sebagai tempat investasi karena infrastuktur di wilayah itu lebih baik dari daerah lainnya. "Saya melakukan beberapa survei ke investor. Dua alasan utama kenapa mereka senang (investasi) ke Jawa Barat itu adalah satu karena punya infastruktur yang dianggap lebih baik dibanding wilayah lain," katanya Selasa (26/1/2021). ( Baca juga:Menurut Bahlil, Anies, Ganjar, dan Khofifah Perlu Belajar ke Kang Emil )

Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, bahkan menilai dengan hadirnya Pelabuhan Patimban akan menambah nilai investasi di Jabar. Dia mengakui, duta besar dari berbagai negara sudah menghubunginya untuk mengajukan kerja sama dalam pembangunan 13 kota industri di kawasan Patimban.

Baca Juga: Selain Memudahkan, Tanamduit Jabarkan Beberapa Manfaat Investasi

"Itu viralnya ke seluruh dunia. Saya (dapat) banyak pertanyaan dari duta besar karena pengin kerja sama. Karena di Patimban berada di metropolitan Rebana sebuah kawasan baru dengan akan ada 13 kota industri baru yang akan kita konsepkan. Kota industri itu konsepnya harus life, work and play. Jadi bukan hanya kumpulan pabrik. Tapi menjadi pusat peradaban manusia," ujar dia.

Saat ini, Jawa Barat mempunyai tiga kota metropolitan. Pertama Bodebek bergabung dengan Jabodetabek. Kedua Bandung Raya, dan ketiganya adalah Rebana dengan 13 kota industri baru. ( Baca juga:Hasil Drawing BWF World Tour Finals 2020: Ginting Masuk Grup Maut )

Alasan kedua adalah tingkat produktivitas buruh atau masyarakat Jawa Barat. Berdasarkan survei yang dilakukannya, penduduk Jabar dianggap paling produktif se-Indonesia.

Dia bilang, para investor mengaku bahwa isu upah minimum provinsi (UMP) tidak selalu jadi isu nomor satu, namun produktivitas. Kang Emil bercerita, ada investor yang pindah dari Jabar, namun kembali karena produktivitas di daerah lain tak sebagus di Jawa Barat.

"Dua faktor itu yang kami jaga untuk investasi tetap maksimal dan kami berharap tambahan beberapa infrastruktur berupa ruas jalan tol termasuk kereta api cepat. Mudah-mudahan dua tahun sudah selesai," tuturnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)