IHSG Dihajar Merah Terus-terusan, Pegangan Emiten Ini Siapa Tau Cuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melanjutkan pelemahan setelah empat hari turun secara beruntun. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 118,4 poin atau 1,89% ke posisi 6.140,17.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada 6064.55 hingga 6195.15. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," ujar Nafan Aji di Jakarta, Senin (27/1/2021).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BBNI
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 5950 – 6075, dengan target harga di level 6150, 6600, 6825 dan 7950. Support: 5950 & 5750.
2. BBRI
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 4620 - 4650, dengan target harga secara bertahap di level 4760, 4840 dan 4950. Support: 4570 & 4450.
3.BBTN
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 1670 – 1710, dengan target harga secara bertahap di level 1740, 1805, 1865, 2110 dan 2180. Support: 1620.
4. BJBR
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 1590 – 1640, dengan target harga secara bertahap di level 1670, 1715, 1775, 1910 dan 2050. Support: 1570 & 1505.
5. BNGA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 990 – 925, dengan target harga secara bertahap di level 995, 1030, 1060 and 1185. Support: 880.
6. BWPT
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 112 – 116, dengan target harga secara bertahap di level 119, 128, 149 dan 170. Support: 112, 107 & 102.
7. CPIN
Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6075 – 6225, dengan target harga secara bertahap di level 6550, 7025 dan 7475. Support: 6075 & 5975.
8. INDF
Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6425 – 6575, dengan target harga secara bertahap di level 6750, 7500 and 8275. Support: 6425 & 6175.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada 6064.55 hingga 6195.15. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," ujar Nafan Aji di Jakarta, Senin (27/1/2021).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BBNI
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 5950 – 6075, dengan target harga di level 6150, 6600, 6825 dan 7950. Support: 5950 & 5750.
2. BBRI
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 4620 - 4650, dengan target harga secara bertahap di level 4760, 4840 dan 4950. Support: 4570 & 4450.
3.BBTN
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 1670 – 1710, dengan target harga secara bertahap di level 1740, 1805, 1865, 2110 dan 2180. Support: 1620.
4. BJBR
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 1590 – 1640, dengan target harga secara bertahap di level 1670, 1715, 1775, 1910 dan 2050. Support: 1570 & 1505.
5. BNGA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 990 – 925, dengan target harga secara bertahap di level 995, 1030, 1060 and 1185. Support: 880.
6. BWPT
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 112 – 116, dengan target harga secara bertahap di level 119, 128, 149 dan 170. Support: 112, 107 & 102.
7. CPIN
Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6075 – 6225, dengan target harga secara bertahap di level 6550, 7025 dan 7475. Support: 6075 & 5975.
8. INDF
Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6425 – 6575, dengan target harga secara bertahap di level 6750, 7500 and 8275. Support: 6425 & 6175.
(nng)