BRI Makin Perkasa Usai Lewati Tahun Terberat, Aset Tembus Rp1.500 Triliun
loading...
A
A
A
Hal tersebut tercermin dari peningkatan harga saham BBRI yang telah melewati harga sebelum pandemi bahkan menembus harga tertingginya (all time high). Kenaikan harga saham BBRI tersebut menjadikan BRI sebagai emiten BUMN pertama yang kapitalisasi pasarnya menembus angka Rp 600 triliun, atau lebih tepatnya Rp603,06 triliun pada 20 Januari 2021 yang lalu.
Pengakuan terhadap kinerja BRI sepanjang tahun 2020 pun datang tak hanya dari tingkat nasional, namun juga regional dan internasional. Tercatat BRI mendapatkan lebih dari 70 penghargaan bergengsi di sepanjang tahun 2020. Beberapa diantaranya yakni:
Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Sustainability Bond dari The Asset. Top 1000 World Banks: BRI Ranked 1st in Indonesia dari The Banker. Best of The Best Companies 2020 dan 1st Indonesia’s Largest Public Companies dari Forbes Indonesia. The Best Retail Banking in Indonesia dari The Asian Banker. Bank Pendukung UMKM Terbaik (kategori Bank Buku 3 & 4) dari Bank Indonesia.
Sosok Sunarso sebagai CEO juga dinilai berhasil menahkodai BRI di tengah turbulensi ekonomi, hal tersebut ditunjukkan dengan sejumlah penghargaan bergengsi yang diperoleh. Di antaranya Tokoh Finansial Indonesia 2020 kategori Perbankan atau sebagai Top National Banker 2020, The Best CEO in Banking Transformation pada ajang CNBC Indonesia Award 2020, The Best CEO of The Year untuk kategori Sustainable Development Goals Contribution di ajang People of The Year 2020, CEO Visioner Perusahaan Tbk Terbaik dan CEO Talent Development terbaik dalam ajang 9th Anugerah BUMN 2020, serta The Best CEO di ajang Bisnis Indonesia TOP BUMN Award 2020.
Menutup pemaparan kinerja tersebut, Sunarso menyiratkan optimisme untuk tahun 2021. “Dengan kondisi fundamental yang sehat dan kuat, BRI Group makin optimistis bisa memberikan dan men-deliver value kepada seluruh stakeholders dengan tetap menjadi mitra utama pemerintah dalam upaya membangkitkan perekonomian nasional. BRI memang fokusnya kepada bisnis mikro, namun memberikan dampak makro terhadap perekonomian Indonesia,” tutupnya.
(akr)