Melahirkan Barista Kreatif dan Berjiwa Entrepreneurship
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kompetisi antar pembuat minuman kopi Barista Innovation Challenge (BIC) 2020 resmi selesai. Acara yang digelar Rasa Group selama November 2020-Januari 2021 berhasil menyaring barista terbaik Indonesia.
Penyelenggara sekaligus Managing Director Rasa Group Sherley Ruslie mengatakan, acara ini berhasil mengajak barista Indonesia untuk berkreasi dan membuat inovasi minuman berbahan dasar kopi khas Indonesia . "Kami dari Rasa Group selaku penyelenggara akan terus mendukung kemajuan industri kopi dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sherley.
Sherley menambahkan, antusiasme barista Indonesia menyambut BIC 2020 juga sangat luar biasa, terlihat dari banyaknya pendaftar dari seluruh Indonesia. Video kreasi minuman peserta yang dikirimkan saat babak kualifikasi sangat menarik dan menghibur, serta dapat memberikan edukasi mengenai kopi Indonesia.
Resep yang telah diciptakan oleh para peserta BIC 2020 menunjukkan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni dari para barista dalam mengolah biji kopi Indonesia dengan campuran bahan baku lokal kualitas terbaik. Bahan-bahan seperti buah, rempah-rempah, dan herbal diracik menjadi minuman kopi kekinian yang sangat menggugah selera.
"Hal ini terlihat dari resep salah satu finalis yang menggunakan jus dan cuka apel Malang sebagai bahan dasar kopi," lanjutnya.
Dari ratusan peserta yang telah mengikuti BIC 2020, terpilih tiga juara utama. Juara pertama diraih oleh Shayla Philipa dari Badung, Bali. Juara kedua diraih oleh Rakhman Aji Finaldy, dan juara ketiga diraih oleh Khoirul Umam. Juara pertama mendapatkan mesin kopi Bezzera BZ 16 dan grinder Bezzera BB05.
Selain itu, ada grinder ODE untuk juara kedua dan Flair Neo untuk juara ketiga. Acara ini turut didukung oleh DRiPP Flavour, Bezzera, dan Otten Coffee. Shayla Philipa, juara pertama BIC 2020 menyampaikan bahwa acara berhasil dikemas dengan baik hingga ke tahap akhir. Lewat acara ini, ia juga merasa bisa mengeksplorasi beragam jenis kopi hingga menghasilkan resep baru yang inovatif.
"Kopi tetap harus jadi bahan utama dalam minuman. Maka dari itu harus banyak melakukan eksplorasi bahan-bahan lain yang mendukung kopi, bukan bersaing atau menutupi rasa kopi," jelas Shayla.
BIC 2020 Diapresiasi Positif
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapreasiasi acara BIC yang berhasil melahirkan barista-barista baru berkelas dunia. Diharapkan dari kompetisi ini para barista terbaik Tanah Air akan membuat kopi Indonesia semakin digemari masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.
"Saya harap dari acara ini muncul barista-barista baru yang bisa membuka lapangan kerja baru yang seluas-luasnya. Kami dari Kemenperekraf mendukung terus visi Barista Innovation Challenge yang ingin menjadikan barista Indonesia sebagai profesi idaman," ujar Sandiaga pada acara Grand Final Barista Innovation Challenge 2020 beberapa saat lalu.
Wishnutama Kusubandio, salah satu juri BIC 2020, meyakini industri kopi di Indonesia punya masa depan yang baik mengingat sumber daya kopi Indonesia yang melimpah dan didukung oleh masyarakat yang kreatif. "Kombinasi inovasi dan kreatifitas memberikan dampak positif bagi industri kopi," kata mantan Menteri Kemenparekraf tersebut.
Ia pun menambahkan acara BIC sangat penting diadakan agar bisa melahirkan barista yang punya jiwa entrepneurship. Kemampuan membuat kopi yang dibarengi dengan inovasi berbisnis diperlukan dalam melahirkan juara BIC. "Saya harap acara ini bisa lebih besar ke depannya, sehingga dampaknya bisa lebih besar lagi ke masyarakat luas," jelas Wisnu.
Juri Grand Final BIC 2020 terdiri dari Sherley Ruslie (Managing Director Rasa Group), Billy Kurniawan (Founder Jiwa Group), Resianri Triane (Education & Training Manager PT. Boncafe Indonesia), Chef Gilles Marks (Amuz Group), Fernandos (CSCA Roaster & QC of Delicate Roastery), Wishnutama (Coffee Enthusiast), Daryanto (Ketua SCAI 2021), dan Erwita Dianti (Direktur Industri Fashion Design & Kuliner Kemenparekraf).
Penyelenggara sekaligus Managing Director Rasa Group Sherley Ruslie mengatakan, acara ini berhasil mengajak barista Indonesia untuk berkreasi dan membuat inovasi minuman berbahan dasar kopi khas Indonesia . "Kami dari Rasa Group selaku penyelenggara akan terus mendukung kemajuan industri kopi dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sherley.
Sherley menambahkan, antusiasme barista Indonesia menyambut BIC 2020 juga sangat luar biasa, terlihat dari banyaknya pendaftar dari seluruh Indonesia. Video kreasi minuman peserta yang dikirimkan saat babak kualifikasi sangat menarik dan menghibur, serta dapat memberikan edukasi mengenai kopi Indonesia.
Resep yang telah diciptakan oleh para peserta BIC 2020 menunjukkan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni dari para barista dalam mengolah biji kopi Indonesia dengan campuran bahan baku lokal kualitas terbaik. Bahan-bahan seperti buah, rempah-rempah, dan herbal diracik menjadi minuman kopi kekinian yang sangat menggugah selera.
"Hal ini terlihat dari resep salah satu finalis yang menggunakan jus dan cuka apel Malang sebagai bahan dasar kopi," lanjutnya.
Dari ratusan peserta yang telah mengikuti BIC 2020, terpilih tiga juara utama. Juara pertama diraih oleh Shayla Philipa dari Badung, Bali. Juara kedua diraih oleh Rakhman Aji Finaldy, dan juara ketiga diraih oleh Khoirul Umam. Juara pertama mendapatkan mesin kopi Bezzera BZ 16 dan grinder Bezzera BB05.
Selain itu, ada grinder ODE untuk juara kedua dan Flair Neo untuk juara ketiga. Acara ini turut didukung oleh DRiPP Flavour, Bezzera, dan Otten Coffee. Shayla Philipa, juara pertama BIC 2020 menyampaikan bahwa acara berhasil dikemas dengan baik hingga ke tahap akhir. Lewat acara ini, ia juga merasa bisa mengeksplorasi beragam jenis kopi hingga menghasilkan resep baru yang inovatif.
"Kopi tetap harus jadi bahan utama dalam minuman. Maka dari itu harus banyak melakukan eksplorasi bahan-bahan lain yang mendukung kopi, bukan bersaing atau menutupi rasa kopi," jelas Shayla.
BIC 2020 Diapresiasi Positif
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapreasiasi acara BIC yang berhasil melahirkan barista-barista baru berkelas dunia. Diharapkan dari kompetisi ini para barista terbaik Tanah Air akan membuat kopi Indonesia semakin digemari masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.
"Saya harap dari acara ini muncul barista-barista baru yang bisa membuka lapangan kerja baru yang seluas-luasnya. Kami dari Kemenperekraf mendukung terus visi Barista Innovation Challenge yang ingin menjadikan barista Indonesia sebagai profesi idaman," ujar Sandiaga pada acara Grand Final Barista Innovation Challenge 2020 beberapa saat lalu.
Wishnutama Kusubandio, salah satu juri BIC 2020, meyakini industri kopi di Indonesia punya masa depan yang baik mengingat sumber daya kopi Indonesia yang melimpah dan didukung oleh masyarakat yang kreatif. "Kombinasi inovasi dan kreatifitas memberikan dampak positif bagi industri kopi," kata mantan Menteri Kemenparekraf tersebut.
Ia pun menambahkan acara BIC sangat penting diadakan agar bisa melahirkan barista yang punya jiwa entrepneurship. Kemampuan membuat kopi yang dibarengi dengan inovasi berbisnis diperlukan dalam melahirkan juara BIC. "Saya harap acara ini bisa lebih besar ke depannya, sehingga dampaknya bisa lebih besar lagi ke masyarakat luas," jelas Wisnu.
Juri Grand Final BIC 2020 terdiri dari Sherley Ruslie (Managing Director Rasa Group), Billy Kurniawan (Founder Jiwa Group), Resianri Triane (Education & Training Manager PT. Boncafe Indonesia), Chef Gilles Marks (Amuz Group), Fernandos (CSCA Roaster & QC of Delicate Roastery), Wishnutama (Coffee Enthusiast), Daryanto (Ketua SCAI 2021), dan Erwita Dianti (Direktur Industri Fashion Design & Kuliner Kemenparekraf).
(akr)