Nah Loh! Ahok Angkat Bicara Soal Rencana IPO Anak Usaha Pertamina

Kamis, 04 Februari 2021 - 18:03 WIB
loading...
Nah Loh! Ahok Angkat...
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berencana melakukan initial public offering (IPO) anak usahanya di tahun 2021. Langkah ini merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan transparansi dan profesionalitas dari unit usaha Pertamina.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, rencana IPO sudah pasti melalui kajian yang matang. "Semua pasti sudah melalui kajian yang matang," ujarnya ketika dihubungi MNC News Portal Kamis (4/2/2021).

Dia menuturkan, rencana IPO ini sudah mendapat restu dari Dewan Komisaris. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait subholding mana yang akan lebih dulu IPO. "Pasti lewat Dekom (Dewan Komisaris). Jelasnya hubungi dirut atau corcom," ungkapnya.



Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, langkah IPO anak usaha akan membuat proses bisnis perseroan lebih transparan dan efisien. "Di kuartal III - kuartal IV kami akan IPO salah satu unit bisnis kami," ujarnya.

Namun Nicke belum menyebut subholding mana yang akan lebih dulu IPO. Perseroan juga berencana melakukan aksi korporasi lainnya di bisnis hulu seperti akuisisi, divestasi, dan menggandeng mitra dengan perusahaan global demi menggenjot produksi migas nasional. "Kita akan konsolidasikan dengan BUMN lain dan pemerintah untuk meningkatkan energi baru terbarukan khususnya geothermal, biomassa, biogas, dan pembangkit listrik tenaga surya," tuturnya.



Di tahun 2021, PT Pertamina (Persero) lebih optimistis menghadapi tahun ini karena ada potensi peningkatan demand dibandingkan tahun lalu. Penjualan ditargetkan naik 12% dari tahun 2020. Harga minyak pun trennya naik dibanding tahun 2020. Dengan demikian laba bersih ditargetkan USD2 miliar. Dari sisi investasi juga akan terus digenjot. Pertamina menargetkan investasi meningkat dua kali lipat menjadi USD10,7 miliar di tahun ini.

"Sebagian besar adalah untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas, juga utk membangun pabrik Petrokimia, serta membangun infrastruktur midstream & downstream Gas. Selain itu juga ada investasi untuk pengembangan pabrik EV battery dan pengembangan Green Hydrogen dari wilayah kerja panas bumi yg dimiliki Pertamina," jelas Nicke.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2194 seconds (0.1#10.140)