Baru Melantai di Bursa, Saham Ini Sandang Predikat Syariah
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Indointernet Tbk hari ini resmi melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Emiten dengan kode EDGE ini merupakan perusahaan terbuka ketujuh yang mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun ini.
Emiten yang bergerak dalam industri infrastruktur digital ini telah menawarkan sejumlah 80.810.000 saham atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran perdana saham. Saham Indointernet ditawarkan dengan harga Rp7.375 per saham. ( Baca juga:Nyalakan Lilin Gaes! Saham-saham Ini Siap Ngepet )
Nilai emisi seluruhnya berjumlah Rp595.973.750.000 atau Rp595,9 miliar. EDGE menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saham ini juga telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai efek syariah .
Direktur Utama Indointernet Djarot Subiantoro mengatakan, bisnis pusat data dan interkoneksi memiliki potensi yang besar. Di antaranya karena di era digital, tren perubahan yang terjadi saat ini dan ke depan yang berupa ekonomi digital, telah membawa perubahan di berbagai aspek usaha.
"Perusahaan-perusahaan mentransformasikan penyediaan layanan digital, serta membawa aplikasi dan pengolahan data lebih mendekat kepada pengguna," ujar Djarot dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).
Djarot menambahkan, Pusat Data Edge (Edge Data Center) dirancang berada di lokasi dekat dengan pusat pertukaran koneksi dan sentra lokasi pelanggan. Tujuan dari pembuatan pusat data ini adalah untuk menghubungkan konsumen akhir kepada pusat pengolahan data secara mudah dan dinamis, dengan kemampuan memberikan waktu respons yang lebih singkat (low latency).
Selain itu, perseroan telah mengoperasikan beberapa pusat data di lokasi pusat bisnis dan sebuah Pusat Data Edge baru telah dibangun dan mulai dapat beroperasi tahun ini.
"Dengan menjadi perusahaan yang tercatat di BEI, EDGE akan mendapatkan akses pada sumber pendanaan yang lebih luas dan berpeluang untuk mengembangkan usahanya serta menjalankan operasional perusahaan yang memenuhi good corporate governance," kata dia.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di indonesia yang saat ini berkembang secara pesat, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk investasi infrastruktur dan perangkat pusat data (data center) dan konektwitas (connectivity), dengan penjelasan sebagai berkut:
1. Penyediaan pusat data akan dikembangkan melalui salah satu anak entitas anak perseroan, yaitu PT Ekagrata Data Gemilang (EDG), untuk pembangunan Edge Data Center (EDC) dan pengembangan EDG selanjutnya. ( Baca juga:Lawan Pemerkosa, Para Wanita Afrika Selatan Kini Bawa Senjata Api )
2. Penyediaan konektivitas akan dikembangkan melalui pernbelian perangkat untuk pengembangan digitalisasi network HSX, yang dapat digunakan pelanggan untuk interkoneksi ke berbagai layanan pusat data dan cloud di Indonesia.
Emiten yang bergerak dalam industri infrastruktur digital ini telah menawarkan sejumlah 80.810.000 saham atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran perdana saham. Saham Indointernet ditawarkan dengan harga Rp7.375 per saham. ( Baca juga:Nyalakan Lilin Gaes! Saham-saham Ini Siap Ngepet )
Nilai emisi seluruhnya berjumlah Rp595.973.750.000 atau Rp595,9 miliar. EDGE menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saham ini juga telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai efek syariah .
Direktur Utama Indointernet Djarot Subiantoro mengatakan, bisnis pusat data dan interkoneksi memiliki potensi yang besar. Di antaranya karena di era digital, tren perubahan yang terjadi saat ini dan ke depan yang berupa ekonomi digital, telah membawa perubahan di berbagai aspek usaha.
"Perusahaan-perusahaan mentransformasikan penyediaan layanan digital, serta membawa aplikasi dan pengolahan data lebih mendekat kepada pengguna," ujar Djarot dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).
Djarot menambahkan, Pusat Data Edge (Edge Data Center) dirancang berada di lokasi dekat dengan pusat pertukaran koneksi dan sentra lokasi pelanggan. Tujuan dari pembuatan pusat data ini adalah untuk menghubungkan konsumen akhir kepada pusat pengolahan data secara mudah dan dinamis, dengan kemampuan memberikan waktu respons yang lebih singkat (low latency).
Selain itu, perseroan telah mengoperasikan beberapa pusat data di lokasi pusat bisnis dan sebuah Pusat Data Edge baru telah dibangun dan mulai dapat beroperasi tahun ini.
"Dengan menjadi perusahaan yang tercatat di BEI, EDGE akan mendapatkan akses pada sumber pendanaan yang lebih luas dan berpeluang untuk mengembangkan usahanya serta menjalankan operasional perusahaan yang memenuhi good corporate governance," kata dia.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di indonesia yang saat ini berkembang secara pesat, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk investasi infrastruktur dan perangkat pusat data (data center) dan konektwitas (connectivity), dengan penjelasan sebagai berkut:
1. Penyediaan pusat data akan dikembangkan melalui salah satu anak entitas anak perseroan, yaitu PT Ekagrata Data Gemilang (EDG), untuk pembangunan Edge Data Center (EDC) dan pengembangan EDG selanjutnya. ( Baca juga:Lawan Pemerkosa, Para Wanita Afrika Selatan Kini Bawa Senjata Api )
2. Penyediaan konektivitas akan dikembangkan melalui pernbelian perangkat untuk pengembangan digitalisasi network HSX, yang dapat digunakan pelanggan untuk interkoneksi ke berbagai layanan pusat data dan cloud di Indonesia.
(uka)