Menkop Teten Ajukan Rp29,21 Triliun untuk Bantu UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) , pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2020 masih terkontraksi atau minus 2,19%. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai bahwa angka ini lebih baik daripada angka sebelumnya yang minus 3,49%.
Namun, dia juga menyoroti perkembangan angka penyebaran Covid-19. Dari laporan Bank Dunia dan WHO di bulan Januari 2021, mayoritas negara di dunia angka penyebarannya bergerak turun, namun di Indonesia terus naik. ( Baca juga:Bantuan untuk Si Cilik Senilai Rp28,8 Triliun Ludes Terserap )
"Pertimbangan kami untuk urgensi keberlanjutan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. Dari survei yang dilakukan BRI yang dilakukan terhadap dampak bantuan usaha mikro tahun 2020, 72% responden membutuhkan tambahan modal usaha," ujar Teten dalam rapat daring bersama Komisi IV DPD RI di Jakarta, Senin(8/2/2021).
Dari responden yang membutuhkan tambahan modal usaha, sebanyak 41,3% membutuhkan tambahan modal sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta dan sebanyak 21,3% membutuhkan tambahan modal sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta.
"Kami mengusulkan total kebutuhan anggaran PEN 2021 sebesar Rp29,21 triliun. Rencananya akan digunakan untuk subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), pembiayaan investasi melalui koperasi, dan program KUR bunga 0%," terang Teten.
Untuk program subsidi bunga KUR, pagu anggaran regulernya adalah sebesar Rp14,84 triliun, ditambah kebutuhan anggaran untuk tambahan reguler dan Covid-19 sebesar Rp11,05 triliun. Sehingga, untuk program ini dibutuhkan anggaran Rp25,89 triliun. ( Baca juga:Daftar Eks Pejabat Pejabat Positif COVID-19 di Lapas Sukamiskin )
"Untuk pembiayaan investasi melalui koperasi usulan anggarannya Rp1 triliun dengan target 2021 Rp1 triliun," tambah Teten.
Lalu, untuk program KUR bunga 0%, anggaran yang diusulkan adalah sebesar Rp2,32 triliun dengan target penerima tahun 2021 sebanyak 5 juta pelaku usaha mikro.
Namun, dia juga menyoroti perkembangan angka penyebaran Covid-19. Dari laporan Bank Dunia dan WHO di bulan Januari 2021, mayoritas negara di dunia angka penyebarannya bergerak turun, namun di Indonesia terus naik. ( Baca juga:Bantuan untuk Si Cilik Senilai Rp28,8 Triliun Ludes Terserap )
"Pertimbangan kami untuk urgensi keberlanjutan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. Dari survei yang dilakukan BRI yang dilakukan terhadap dampak bantuan usaha mikro tahun 2020, 72% responden membutuhkan tambahan modal usaha," ujar Teten dalam rapat daring bersama Komisi IV DPD RI di Jakarta, Senin(8/2/2021).
Dari responden yang membutuhkan tambahan modal usaha, sebanyak 41,3% membutuhkan tambahan modal sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta dan sebanyak 21,3% membutuhkan tambahan modal sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta.
"Kami mengusulkan total kebutuhan anggaran PEN 2021 sebesar Rp29,21 triliun. Rencananya akan digunakan untuk subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), pembiayaan investasi melalui koperasi, dan program KUR bunga 0%," terang Teten.
Untuk program subsidi bunga KUR, pagu anggaran regulernya adalah sebesar Rp14,84 triliun, ditambah kebutuhan anggaran untuk tambahan reguler dan Covid-19 sebesar Rp11,05 triliun. Sehingga, untuk program ini dibutuhkan anggaran Rp25,89 triliun. ( Baca juga:Daftar Eks Pejabat Pejabat Positif COVID-19 di Lapas Sukamiskin )
"Untuk pembiayaan investasi melalui koperasi usulan anggarannya Rp1 triliun dengan target 2021 Rp1 triliun," tambah Teten.
Lalu, untuk program KUR bunga 0%, anggaran yang diusulkan adalah sebesar Rp2,32 triliun dengan target penerima tahun 2021 sebanyak 5 juta pelaku usaha mikro.
(uka)