Erick Thohir Ingin Ingin Ganti 'Kelamin' BUMN Produsen Film
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki rencana besar terhadap transformasi industri perfilman di Indonesia. Salah satu dukungan yang dilakukan adalah pembiayaan .
Skema anggaran yang ditempuh Kementerian BUMM adalah mengkonversi Perum Produksi Film Negara (PFN) menjadi lembaga pembiayaan bagi industri perfilman Indonesia. ( Baca juga:Di Hari Pers Nasional, Erick Thohir: Kangen dengan Dunia Pers )
"Kami mau metamorfosis PFN menjadi lembaga pembiayaan film yang menjadi core business-nya. Jadi fokusnya di financing, apakah nanti (pembiayaan) film di awal, yang paling mudah," ujar Erick Selasa (9/2/2021).
Dalam kajiannya, PFN selaku industri film pelat merah memiliki tugas untuk memproduksi film hinggga medistribusikan ke masyarakat. Erick menilai, langkah itu seharusnya dilakukan oleh industri film swasta.
Bahkan, dia tidak mengelak banyak industri perfilman Tanah Air mengalami kontraksi keuangan. Karena itu, pemerintah turut andil mengembangkan bisnis tersebut dengan mendukung pihak swasta secara pembiayaan.
"Saya rasa ini peran swastalah, mereka sudah lebih mampu, sudah lebih besar. Kami berpikir mengenai PFN, daripada bikin film sekarang industri film sedang berat, kenapa PFN tidak menjadi lembaga pembiayaan buat film? Contohnya di Korea ada, di AS ada, dan lain-lain," tutur dia. ( Baca juga:Preview Real Madrid vs Getafe: Badai Cedera Menerpa Laga Tunda )
Rencana perubahan bisnis inti (core business) PFN ini masih dalam tahap pembahasan di internal Kementerian BUMN. Dengan begitu, rencana ini belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
"Kita lagi diskusi internal. Saya dengan Pak Wamen Tiko yang kebetulan bankir, bagaimana supaya aman. Jangan sampai nanti lembaga finance ini bermasalah. Tapi kita harus kontribusi supaya dunia industri film makin besar produksinya,” katanya.
Skema anggaran yang ditempuh Kementerian BUMM adalah mengkonversi Perum Produksi Film Negara (PFN) menjadi lembaga pembiayaan bagi industri perfilman Indonesia. ( Baca juga:Di Hari Pers Nasional, Erick Thohir: Kangen dengan Dunia Pers )
"Kami mau metamorfosis PFN menjadi lembaga pembiayaan film yang menjadi core business-nya. Jadi fokusnya di financing, apakah nanti (pembiayaan) film di awal, yang paling mudah," ujar Erick Selasa (9/2/2021).
Dalam kajiannya, PFN selaku industri film pelat merah memiliki tugas untuk memproduksi film hinggga medistribusikan ke masyarakat. Erick menilai, langkah itu seharusnya dilakukan oleh industri film swasta.
Bahkan, dia tidak mengelak banyak industri perfilman Tanah Air mengalami kontraksi keuangan. Karena itu, pemerintah turut andil mengembangkan bisnis tersebut dengan mendukung pihak swasta secara pembiayaan.
"Saya rasa ini peran swastalah, mereka sudah lebih mampu, sudah lebih besar. Kami berpikir mengenai PFN, daripada bikin film sekarang industri film sedang berat, kenapa PFN tidak menjadi lembaga pembiayaan buat film? Contohnya di Korea ada, di AS ada, dan lain-lain," tutur dia. ( Baca juga:Preview Real Madrid vs Getafe: Badai Cedera Menerpa Laga Tunda )
Rencana perubahan bisnis inti (core business) PFN ini masih dalam tahap pembahasan di internal Kementerian BUMN. Dengan begitu, rencana ini belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
"Kita lagi diskusi internal. Saya dengan Pak Wamen Tiko yang kebetulan bankir, bagaimana supaya aman. Jangan sampai nanti lembaga finance ini bermasalah. Tapi kita harus kontribusi supaya dunia industri film makin besar produksinya,” katanya.
(uka)