Gelar Operasi Pasar di Bogor, Mendag Pastikan Harga Gula Rp12.500/Kg
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan langkah stabilisasi harga gula hingga Lebaran. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto kembali turun ke pasar rakyat untuk menjual sendiri gula pasir dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg.
Dalam kesempatan itu, Mendag berpesan bahwa jika ada distributor, subdistributor dan pedagang yang membuat harga jual gula sampai ke konsumen menjadi lebih mahal dari Rp12.500/kg, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Satgas Pangan tidak akan segan-segan melakukan penindakan dengan tegas.
"Ini perintah Presiden. Jika ada distributor, agen dan pedagang yang menjual harga gula lebih mahal dari HET Rp12.500/kg, tolong segera laporkan. Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan tak akan segan-segan menindaknya," tegas Mendag Agus Suparmanto usai melakukan Operasi Pasar Gula Pasir di Pasar Baru Bogor, Minggu (17/5/2020).
Mendag Agus Suparmanto melakukan Operasi Pasar Gula Pasir ini bersama Walikota Bogor Bima Arya. Dijelaskan bahwa setiap hari PT Sungai Budi Group akan memasok 12 ton gula pasir ke 4 pedagang di Pasar Baru dan sebagian dijual ke konsumen secara langsung. "Jumlah pedagang dan jumlah pasar akan terus ditambah hingga harga gula telah benar-benar normal," ujar Mendag Agus.
(Baca Juga: Harga Gula di Pasar Tradisional dan Ritel Dipastikan Sudah Turun ke Rp12.500/Kg)
Penjualan langsung gula oleh produsen yang dimulai sejak kemarin 16 Mei 2020 di Tangerang dan dilanjutkan di Bogor ini dilakukan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan. Pedagang dan pembeli harus memakai masker serta menerapkan physical distancing. Setiap jarak antrean ditandai dengan garis warna cokelat.
Selain itu, Mendag juga blusukan ke los-los pasar untuk memantau harga barang kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Baru Kota Bogor. Mendag Agus meminta seluruh masyarakat bergotong royong dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Semua pihak diminta bersama-sama bersinergi untuk mengamankan harga, menjadi harga komoditi pangan ini semakin terjangkau oleh masyarakat secara luas.
"Satgas Pangan bersama Kementerian Perdagangan terus mengawal distribusi barang kebutuhan pokok ini. Pantauan kami harga gula ini sempat mengalami harga yang tinggi karena ditemukan beberapa distributor menjual ke distributor lainnya sehingga mata rantai perdagangan menjadi cukup panjang sampai ke konsumen. Dengan penjualan langsung ke pasar seperti yang dilakukan Menteri Perdagangan ini, saya yakin harga gula akan dapat ditekan dan kembali normal," ujar Kepala Satgas Pangan Brigen Daniel Tahi Monang Silitonga.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menyatakan rasa terima kasihnya yang besar kepada Menteri Perdagangan atas kebijakan strategis Kementerian Perdagangan yang memotong mata rantai ini melalui OP Gula Pasir sehingga harga gula kembali normal dan stabil. "Pedagang mengatakan saat ini daya beli masyarakat turun hingga 50%. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan situasi kembali normal," katanya.
Di bagian lain, pantauan Direkrorat Bapokting Kementerian Perdagangan menunjukkan, harga sejumlah komoditas barang kebutuhan pokok di Bogor saat ini relatif stabil dibandingkan minggu sebelumnya. Hanya daging ayam yang sedikit mengalami kenaikan. Harga telur ayam ras mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp 21.000/kg, cabai merah keriting Rp 22.000/kg, cabai rawit merah Rp 14.000/kg, cabai merah besar Rp20.000 kg, bawang merah Rp50.000/kg, bawang putih honan Rp30.000/kg.
Selanjutnya, harga beras medium Rp10.000/kg, beras premiun Rp12.000/kg, gula pasir (Non-Penugasan) Rp17.000/kg, tepung terigu Rp8.000/kg, 8.000/kg. migor Rp12.000/Lt, daging sapi paha belakang Rp120.000/kg, dan daging ayam ras Rp35.000/kg, sebelumnya Rp.30.000/kg.
Dalam kesempatan itu, Mendag berpesan bahwa jika ada distributor, subdistributor dan pedagang yang membuat harga jual gula sampai ke konsumen menjadi lebih mahal dari Rp12.500/kg, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Satgas Pangan tidak akan segan-segan melakukan penindakan dengan tegas.
"Ini perintah Presiden. Jika ada distributor, agen dan pedagang yang menjual harga gula lebih mahal dari HET Rp12.500/kg, tolong segera laporkan. Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan tak akan segan-segan menindaknya," tegas Mendag Agus Suparmanto usai melakukan Operasi Pasar Gula Pasir di Pasar Baru Bogor, Minggu (17/5/2020).
Mendag Agus Suparmanto melakukan Operasi Pasar Gula Pasir ini bersama Walikota Bogor Bima Arya. Dijelaskan bahwa setiap hari PT Sungai Budi Group akan memasok 12 ton gula pasir ke 4 pedagang di Pasar Baru dan sebagian dijual ke konsumen secara langsung. "Jumlah pedagang dan jumlah pasar akan terus ditambah hingga harga gula telah benar-benar normal," ujar Mendag Agus.
(Baca Juga: Harga Gula di Pasar Tradisional dan Ritel Dipastikan Sudah Turun ke Rp12.500/Kg)
Penjualan langsung gula oleh produsen yang dimulai sejak kemarin 16 Mei 2020 di Tangerang dan dilanjutkan di Bogor ini dilakukan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan. Pedagang dan pembeli harus memakai masker serta menerapkan physical distancing. Setiap jarak antrean ditandai dengan garis warna cokelat.
Selain itu, Mendag juga blusukan ke los-los pasar untuk memantau harga barang kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Baru Kota Bogor. Mendag Agus meminta seluruh masyarakat bergotong royong dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Semua pihak diminta bersama-sama bersinergi untuk mengamankan harga, menjadi harga komoditi pangan ini semakin terjangkau oleh masyarakat secara luas.
"Satgas Pangan bersama Kementerian Perdagangan terus mengawal distribusi barang kebutuhan pokok ini. Pantauan kami harga gula ini sempat mengalami harga yang tinggi karena ditemukan beberapa distributor menjual ke distributor lainnya sehingga mata rantai perdagangan menjadi cukup panjang sampai ke konsumen. Dengan penjualan langsung ke pasar seperti yang dilakukan Menteri Perdagangan ini, saya yakin harga gula akan dapat ditekan dan kembali normal," ujar Kepala Satgas Pangan Brigen Daniel Tahi Monang Silitonga.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menyatakan rasa terima kasihnya yang besar kepada Menteri Perdagangan atas kebijakan strategis Kementerian Perdagangan yang memotong mata rantai ini melalui OP Gula Pasir sehingga harga gula kembali normal dan stabil. "Pedagang mengatakan saat ini daya beli masyarakat turun hingga 50%. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan situasi kembali normal," katanya.
Di bagian lain, pantauan Direkrorat Bapokting Kementerian Perdagangan menunjukkan, harga sejumlah komoditas barang kebutuhan pokok di Bogor saat ini relatif stabil dibandingkan minggu sebelumnya. Hanya daging ayam yang sedikit mengalami kenaikan. Harga telur ayam ras mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp 21.000/kg, cabai merah keriting Rp 22.000/kg, cabai rawit merah Rp 14.000/kg, cabai merah besar Rp20.000 kg, bawang merah Rp50.000/kg, bawang putih honan Rp30.000/kg.
Selanjutnya, harga beras medium Rp10.000/kg, beras premiun Rp12.000/kg, gula pasir (Non-Penugasan) Rp17.000/kg, tepung terigu Rp8.000/kg, 8.000/kg. migor Rp12.000/Lt, daging sapi paha belakang Rp120.000/kg, dan daging ayam ras Rp35.000/kg, sebelumnya Rp.30.000/kg.
(fai)