Pupuk Batubara Bisa Jadi Jawaban Kelangkaan di Sektor Pertanian

Senin, 15 Februari 2021 - 22:15 WIB
loading...
A A A


Pada bulan Desember 2020, PT Casagro Futura Pratama telah diberikan hak eksklusif dari pemilik paten untuk dapat mendirikan pabrik pupuk batubara di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sekaligus mendistribusikan produk batubara tersebut di 6 Kabupaten wilayah Karesidenan Surakarta.

“Dengan dibangun pabrik pupuk batubara ini akan meningkatkan kesejahteraan para petani Indonesia karena produk batubara ini merupakan produk terobosan yang inovatif di bidang pertanian yang akan meningkatkan hasil produksi para petani di berbagai macam tanaman pangan,” kata Director & Founder Casagro Group Vito Tjahyadi.

Di sisi lain terang dia, penggunaan batubara sebagai pupuk merupakan jawaban atas keinginan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah batubara yang selama ini hanya digunakan sebagai bahan bakar.

Dari hasil percobaan selama 1 tahun terakhir, pupuk batubara telah terbukti dapat meningkatkan hasil panen. Sebagai contoh misal pada tanaman padi dapat meningkatkan produksi sebesar 23,5%, meningkatkan pendapatan bersih Rp 5,5 juta per 1,35 hektar dibandingkan budidaya tanpa menggunakan pupuk batubara.

Meskipun ada kekurangan supply yang begitu besar, jumlah pemain di industri pupuk tidak bertambah secara signifikan karena terkendala entry barrier terlalu tinggi, kelangkaan supply bahan baku pupuk, serta sumber daya manusia (SDM) yang terpusat di desa.

Oleh karena itu, PT Casagro Futura Pratama mengajak para investor anyar LandX dan masyarakat luas untuk membantu sektor pertanian lokal sekaligus memiliki saham dari perusahaan yang memiliki potensi sangat besar pada tahun-tahun mendatang.

“Kebutuhan investasi pabrik pupuk batubara di Klaten dengan kapasitas produksi 800 ton per bulan adalah sebesar Rp 7 miliar dan saham yang ditawarkan ke masyarakat mencapai 90%. Proyeksi dividen yang akan didapatkan oleh pemegang saham dapat mencapai 25% pada tahun pertama dan 60% pada tahun kedua, bahkan lebih dari 100% untuk tahun ketiga dan seterusnya, karena kebutuhan dari sektor pertanian yang semakin meningkat dan akan berbanding lurus dengan pendapatan berulang. Perusahaan penerbit sudah melakukan penetrasi pasar dan edukasi sehingga confidence bahwa tahun pertama sudah mendapatkan dividen,” kata Vito.

“Ketatnya proses seleksi penerbitan saham perusahaan rintisan di LandX menjadikan proyek ini istimewa karena juga merupakan perusahaan perdana yang bukan berada di area LandX yang mayoritas adalah bisnis properti. Selain itu, berdasarkan proyeksi perusahaan, investasi ini relatif menguntungkan dengan minim resiko. Penawaran saham ini hanya berlangsung selama 45 hari dimulai tepat hari ini 15 Februari 2021 dengan jumlah 7.000 lot dan harga penawaran saham per lot adalah Rp1 juta,” kata Co-Founder LandX Romario Sumargo.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1993 seconds (0.1#10.140)