Nasib Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya: Tidak Ada Kendala Pembiayaan
loading...
A
A
A
DEPOK - Di tengah kondisi pandemi, PT Hutama Karya (Persero) masih terus menjalankan bisnisnya. Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pun masih berlangsung. Hingga saat ini, perusahaan tengah menggarap konstruksi di delapan ruas JTTS di antaranya Tol Sigli- Banda Aceh (60 Km) dengan total progres konstruksi mencapai 63%.
Tol Pekanbaru - Pangkalan (83 Km) dengan progres konstruksi mencapai 43%, Tol Padang-Sicincin (37 Km) dengan progres konstruksi mencapai 38%, Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 Km) dengan progres konstruksi 80%, Tol Sp. Indralaya-Muara Enim (119 Km) dengan progres konstruksi 22%, Tol Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan (58 Km) dengan progres konstruksi 27%, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 59% dan Tol Kisaran-Indrapura (48 Km) dengan progres konstruksi 17%.
Dalam membangun dan mengerjakan JTSS pihaknya berpaku pada skema yang ada. Sehingga proses pembangunan tidak terkendala dalam bidang pembiayaan.
"Kami melaksanakan pembangunan konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sesuai dengan PMN yang telah diberikan oleh Pemerintah sehingga tidak ada kendala terutama dalam pembiayaan," ungkap EVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero), Muhammad Fauzan.
Bahkan kata Fauzan, pihaknya mendapat dukungan dan bantuan dari pemerintah dalam pengerjaan JTSS. Sehingga untuk likuiditas PT HK (persero) masih dapat ditanggulangi dan belum pada level memprihatinkan.
"Likuiditas HK terjaga pada level yang manageable. Dalam pembangunan proyek JTTS, HK mendapat support dari pemerintah dengan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar IDR 11 Tn ditahun 2020 serta construction support," tambahnya.
Selain mendapat bantuan dari pemerintah, pihaknya juga melakukan berbagai upaya alternatif pendanaan melalui creative financing untuk menjaga likuiditas. Misalnya pendanaan perbankan nasional maupun multinasional hingga penerbitan obligasi.
"Dengan kondisi saat ini, perusahaan berharap Pemerintah dapat terus mensupport kebutuhan pendanaan tersebut sehingga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan," pungkasnya.
Tol Pekanbaru - Pangkalan (83 Km) dengan progres konstruksi mencapai 43%, Tol Padang-Sicincin (37 Km) dengan progres konstruksi mencapai 38%, Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 Km) dengan progres konstruksi 80%, Tol Sp. Indralaya-Muara Enim (119 Km) dengan progres konstruksi 22%, Tol Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan (58 Km) dengan progres konstruksi 27%, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 59% dan Tol Kisaran-Indrapura (48 Km) dengan progres konstruksi 17%.
Dalam membangun dan mengerjakan JTSS pihaknya berpaku pada skema yang ada. Sehingga proses pembangunan tidak terkendala dalam bidang pembiayaan.
"Kami melaksanakan pembangunan konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sesuai dengan PMN yang telah diberikan oleh Pemerintah sehingga tidak ada kendala terutama dalam pembiayaan," ungkap EVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero), Muhammad Fauzan.
Bahkan kata Fauzan, pihaknya mendapat dukungan dan bantuan dari pemerintah dalam pengerjaan JTSS. Sehingga untuk likuiditas PT HK (persero) masih dapat ditanggulangi dan belum pada level memprihatinkan.
"Likuiditas HK terjaga pada level yang manageable. Dalam pembangunan proyek JTTS, HK mendapat support dari pemerintah dengan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar IDR 11 Tn ditahun 2020 serta construction support," tambahnya.
Selain mendapat bantuan dari pemerintah, pihaknya juga melakukan berbagai upaya alternatif pendanaan melalui creative financing untuk menjaga likuiditas. Misalnya pendanaan perbankan nasional maupun multinasional hingga penerbitan obligasi.
"Dengan kondisi saat ini, perusahaan berharap Pemerintah dapat terus mensupport kebutuhan pendanaan tersebut sehingga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan," pungkasnya.
(akr)