Pengusaha Muda Blak-blakan Soal Efek Bahaya dari Perang Tarif AS dan China

Jum'at, 11 April 2025 - 16:58 WIB
loading...
Pengusaha Muda Blak-blakan...
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) memperingatkan, bahwa perang tarif antara AS dan China berpotensi merusak industri lokal Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) , Anggawira menyebut bahwa perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China berpotensi merusak industri lokal Indonesia. Menurutnya, dampak perang tarif ini perlu segera diantisipasi.

Anggawira menyampaikan, meskipun perang tarif utamanya hanya terpaku antara AS dengan China, dan tarif impor AS terhadap Indonesia tidak terlalu signifikan karena neraca perdagangan Indonesia ke AS hanya sekitar 9%, namun ketegangan ini harus diwaspadai.

Ia mengatakan, perang tarif antara AS dan China berpotensi menimbulkan banjir produk China ke pasar Indonesia. Hal ini dinilainya menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha dalam negeri, mengingat efisiensi biaya produksi China yang lebih tinggi.



"Karena tentunya dengan trade war antara AS dan China kan dengan tarif yang tinggi yang diberikan oleh AS ke China dan mungkin sampai 100%, pastinya China akan mencari market baru ya," jelas Anggawira pada Kamis (11/4/2025).

"Nah ini kan juga pastinya akan membuat kita pelaku usaha makin sulit ya. Karena kalau kita ketahui bersama tentunya ya ongkos produksi dan biaya produksi di China pastinya lebih efisien dan produk-produknya selama ini memang sudah masuk ke market kita," tambahnya.

Anggawira sendiri menyoroti langkah pemerintah yang berusaha melakukan efisiensi anggaran, terutama pada belanja non-produktif di kementerian dan lembaga. Ia juga sepakat dengan adanya program pemerintah seperti ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Namun demikian, Ia mengingatkan bahwa implementasi program-program tersebut harus mampu memberikan insentif nyata bagi pelaku usaha, bukan justru menciptakan kompetisi baru yang mematikan sektor UMKM.



"Di sisi lain juga tantangannya bagaimana program tersebut mampu ya memberikan insentif untuk pelaku usaha yang ada. Bukan malah program tersebut akhirnya menjadi kompetisi dari pelaku-pelaku usaha yang sudah boleh dibilang kantin-kantin, warung-warung UMKM gitu ya," kata Anggawira.

"Ini yang menjadi harus menjadi salah satu faktor sehingga ekonomi di daerah ini bisa bergerak keras. Jadi kuncinya di situ," tandasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Indonesia
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Trump Klaim Tarif Resiprokal...
Trump Klaim Tarif Resiprokal Bisa Menggantikan Penerimaan Pajak AS
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
Menguak Hubungan Trump...
Menguak Hubungan Trump dan Musk saat Tarif Impor Baru AS Guncang Dunia
Tutup Akses ke Logam...
Tutup Akses ke Logam Tanah Jarang jadi Cara China Menghukum Trump
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
China Setop Ekspor Logam...
China Setop Ekspor Logam Tanah Jarang dan Mineral Kritis Gegara Tarif Baru Trump
Gedung Putih: Lebih...
Gedung Putih: Lebih dari 75 Negara Coba Negosiasi Tarif dengan AS
Rekomendasi
Mazda MX 5 Generasi...
Mazda MX 5 Generasi Terbaru Akan Gendong Mesin 2.500cc
NTT Ditarget Jadi Lokasi...
NTT Ditarget Jadi Lokasi Pertama Peresmian Sekolah Unggulan Garuda
Kia EV4 Tantang Tesla...
Kia EV4 Tantang Tesla di Pasar AS, Berikut Spek Teknologinya
Berita Terkini
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Bertahan di Rp1,9 Jutaan
27 menit yang lalu
Indonesia-Inggris Bahas...
Indonesia-Inggris Bahas Kerja Sama Transisi Energi
1 jam yang lalu
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
10 jam yang lalu
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
10 jam yang lalu
Asabri Jalankan Program...
Asabri Jalankan Program Satria Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan
10 jam yang lalu
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
11 jam yang lalu
Infografis
Rencana AS Keluar dari...
Rencana AS Keluar dari NATO dan PBB Didukung Elon Musk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved