Ide Erick Thohir Kembalikan Himbara ke Khitah, Pengamat: Baiknya Bersifat Luwes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ihwal anggota bank Himbara kembali ke core business (bisnis utama) memunculkan reaksi beberapa pihak. Langkah kembalikan bank Himbara ke khitah dinilai perlu mempertimbangkan posisi nasabah antara anggota Himbara.
Staf Ahli Pusat Studi BUMN dan Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono mengatakan, ide Himbara untuk kembali ke khittah atau pedoman awal merupakan gagasan lama. Dia menilai, langkah itu bisa diterapkan, namun perlu kebijakan yang luwes agar tidak terjadi tarik menarik antara nasabah.
"Sesungguhnya ide supaya bank BUMN kembali pada core business mereka itu bagai kembali era pada sekitar 1980-an. Yang perlu dipertimbangkan adalah bisa tarik menarik nasabah korporasi antara Bank Mandiri dan BNI serta Bank BRI. Jadi sebaiknya pembagian bisnis itu bersifat luwes," ujar Paul saat dihubungi MNC Portal Indonesia Rabu (17/2/2021).
Sementara Anggota Komisi XI DPR Misbakhun mendukung, penuh langkah Erick Thohir yang ingin menertibkan bisnis Bank BUMN agar kembali pada sektornya masing-masing. Dengan fokus pada sektor masing-masing maka akan memperkuat kinerja bank BUMN serta menghilangkan persaingan tidak sehat yang terjadi dalam Himbara.
"Saya setuju dengan wacana dari Menteri BUMN agar bank fokus pada bidangnya masing-masing. Seperti BTN akan fokus sepenuhnya pada pembiayaan perumahan terutama perumahan bersubsidi. Untuk BRI fokus pada UMKM juga sangat bagus. Karena core competence serta pembidangan dan sejarah lahirnya BRI untuk mengurusi UMKM," ujar Misbakhun ketika dihubungi.
"Saya setuju dengan wacana dari Menteri BUMN agar bank fokus pada bidangnya masing-masing. Seperti BTN akan fokus sepenuhnya pada pembiayaan perumahan terutama perumahan bersubsidi. Untuk BRI fokus pada UMKM juga sangat bagus. Karena core competence serta pembidangan dan sejarah lahirnya BRI untuk mengurusi UMKM," ujar Misbakhun kemarin.
Menurut Misbakhun sudah sewajarnya BTN diberikan sepenuhnya anggaran kuota untuk rumah bersubsidi, Karena BTN punya sejarah panjang dan pengalaman serta data yang sangat memadai bagaimana mengelola sektor pembiayaan perumahan ini.
"BTN lah yang saat ini berkorban dengan sangat luar biasa mencari pendanaan dan konsisten dalam lini pembiayaan perumahan ini," tegasnya.
Begitu juga dengan BRI, sejarah lahirnya BRI sangat berhubungan erat dengan sektor UMKM. Misbakhun menuturkan, pembidangan ini harus semakin dikuatkan dalam bentuk strategi dan visi misi. Kemudian diterapkan dalam sebuah arahan yang bisa diimplementasikan.
Erick Thohir mengutarakan, Himbara kembali ke core business untuk memperjelas model bisnis sekaligus keberpihakan Himbara pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), para profesional, dan korporasi yang menjadi pasar Himbara.
"Setiap bank yang ada di Himbara saya minta harus ada core fokusnya. Ini tidak kalah pentingnya, bisnis model dan keberpihakannya jelas," ujar Erick.
Staf Ahli Pusat Studi BUMN dan Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono mengatakan, ide Himbara untuk kembali ke khittah atau pedoman awal merupakan gagasan lama. Dia menilai, langkah itu bisa diterapkan, namun perlu kebijakan yang luwes agar tidak terjadi tarik menarik antara nasabah.
"Sesungguhnya ide supaya bank BUMN kembali pada core business mereka itu bagai kembali era pada sekitar 1980-an. Yang perlu dipertimbangkan adalah bisa tarik menarik nasabah korporasi antara Bank Mandiri dan BNI serta Bank BRI. Jadi sebaiknya pembagian bisnis itu bersifat luwes," ujar Paul saat dihubungi MNC Portal Indonesia Rabu (17/2/2021).
Sementara Anggota Komisi XI DPR Misbakhun mendukung, penuh langkah Erick Thohir yang ingin menertibkan bisnis Bank BUMN agar kembali pada sektornya masing-masing. Dengan fokus pada sektor masing-masing maka akan memperkuat kinerja bank BUMN serta menghilangkan persaingan tidak sehat yang terjadi dalam Himbara.
"Saya setuju dengan wacana dari Menteri BUMN agar bank fokus pada bidangnya masing-masing. Seperti BTN akan fokus sepenuhnya pada pembiayaan perumahan terutama perumahan bersubsidi. Untuk BRI fokus pada UMKM juga sangat bagus. Karena core competence serta pembidangan dan sejarah lahirnya BRI untuk mengurusi UMKM," ujar Misbakhun ketika dihubungi.
"Saya setuju dengan wacana dari Menteri BUMN agar bank fokus pada bidangnya masing-masing. Seperti BTN akan fokus sepenuhnya pada pembiayaan perumahan terutama perumahan bersubsidi. Untuk BRI fokus pada UMKM juga sangat bagus. Karena core competence serta pembidangan dan sejarah lahirnya BRI untuk mengurusi UMKM," ujar Misbakhun kemarin.
Menurut Misbakhun sudah sewajarnya BTN diberikan sepenuhnya anggaran kuota untuk rumah bersubsidi, Karena BTN punya sejarah panjang dan pengalaman serta data yang sangat memadai bagaimana mengelola sektor pembiayaan perumahan ini.
"BTN lah yang saat ini berkorban dengan sangat luar biasa mencari pendanaan dan konsisten dalam lini pembiayaan perumahan ini," tegasnya.
Begitu juga dengan BRI, sejarah lahirnya BRI sangat berhubungan erat dengan sektor UMKM. Misbakhun menuturkan, pembidangan ini harus semakin dikuatkan dalam bentuk strategi dan visi misi. Kemudian diterapkan dalam sebuah arahan yang bisa diimplementasikan.
Erick Thohir mengutarakan, Himbara kembali ke core business untuk memperjelas model bisnis sekaligus keberpihakan Himbara pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), para profesional, dan korporasi yang menjadi pasar Himbara.
"Setiap bank yang ada di Himbara saya minta harus ada core fokusnya. Ini tidak kalah pentingnya, bisnis model dan keberpihakannya jelas," ujar Erick.
(akr)