Tercatat Sudah Ada 3,8 Juta Pelaku UMKM Gabung ke Ekosistem Digital
loading...
A
A
A
TANGERANG - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo Manuhutu mengatakan, melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia , pemerintah mematok target 2 juta UMKM bergabung ke ekosistem digital , pada Desember 2020.
Saat ini, angka UMKM yang telah bergabung telah mencapai 3,8 juta. "Yang dimulai tahun lalu, onboarding dari UMKM, UKM ke flatfom digital yang dari target dari Presiden 2 juta, kita dapat memenuhi bersama-sama 3,8 juta. Sekarang sudah banyak penjual dalam negeri," sambung Odo lagi.
Lebih lanjut Ia juga melihat animo warga beli produk lokal naik."Animo masyarakat, kalau bisa dilihat mulai meningkat pembelian produk-produk lokal," kata Odo, kepada Sindonews, di pekan raya produk Sumatera Utara, Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangerang.
Pada Maret 2020, saat pandemi Covid-19 awal-awal menyerang, banyak pelaku UMKM yang terpuruk. Namun, saat ini banyak pelaku UMKM yang mulai bangkit setelah mengikuti perubahan sistem dagang dari offline ke online.
"Sekarang bagaimana meningkatkan permintaan, dimulai dari bapak-ibu membeli produk-produk dalam negeri," jelasnya.
Saat ini, angka UMKM yang telah bergabung telah mencapai 3,8 juta. "Yang dimulai tahun lalu, onboarding dari UMKM, UKM ke flatfom digital yang dari target dari Presiden 2 juta, kita dapat memenuhi bersama-sama 3,8 juta. Sekarang sudah banyak penjual dalam negeri," sambung Odo lagi.
Lebih lanjut Ia juga melihat animo warga beli produk lokal naik."Animo masyarakat, kalau bisa dilihat mulai meningkat pembelian produk-produk lokal," kata Odo, kepada Sindonews, di pekan raya produk Sumatera Utara, Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangerang.
Baca Juga
Pada Maret 2020, saat pandemi Covid-19 awal-awal menyerang, banyak pelaku UMKM yang terpuruk. Namun, saat ini banyak pelaku UMKM yang mulai bangkit setelah mengikuti perubahan sistem dagang dari offline ke online.
"Sekarang bagaimana meningkatkan permintaan, dimulai dari bapak-ibu membeli produk-produk dalam negeri," jelasnya.
(akr)