Dielus Sentimen Global, Hari Ini IHSG Diprediksi Menguat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (22/2/2021). IHSG menguat 0,90% dan berada di level 6.288.
Economist PT Panin Sekuritas Hosianna Evalita Situmorang menjelaskan, IHSG hari ini berpotensi menguat. Hal ini terkait pergerakan bursa global dan sentimen positif global maupun domestik, walau tidak terlalu banyak. ( Baca juga:Dibuka Mengepal, IHSG Menguat Hampir 1 Persen Pagi Ini )
“IHSG hari ini dibuka menguat. Juga terkait dengan pergerakan bursa global juga. Sebenarnya harus diakui katalisnya tak terlalu banyak, dari global maupun domestik. Tapi kenapa masih ada potensi penguatan, karena arah dari pemulihan ekonomi di US, Eropa, dan Asia itu arahnya semakin kuat,” jelasnya hari ini (22/2/2021) dalam Market Opening IDX Channel.
Menurut dia, selain didukung oleh pemulihan ekonomi yang semakin kuat, juga neraca perdagangan di Asia maupun domestik mempunyai tren ekspor terus tumbuh, bahkan secara year on year. Dan di Indonesia kemarin bisa tumbuh di atas 10% secara year on year.
“Berarti kan kalau ekspor di domestik aja bisa tumbuh sangat kuat, dan ditopang dari sisi industri pengolahan kita juga tumbuh secara year on year ini, menjadi indikasi kalau ternyata demand di global juga sudah mulai pulih,” ujar Hosianna. ( Baca juga:Selingkuh dengan Wakil Presiden, Wanita Ini Diceraikan Suaminya )
Lanjut dia, jika sudah terjadi strong demand berarti inflasi berpotensi meningkat. Hal ini mendorong pihak-pihak investor semakin yakin bahwa ekonomi sudah mulai pulih.
Economist PT Panin Sekuritas Hosianna Evalita Situmorang menjelaskan, IHSG hari ini berpotensi menguat. Hal ini terkait pergerakan bursa global dan sentimen positif global maupun domestik, walau tidak terlalu banyak. ( Baca juga:Dibuka Mengepal, IHSG Menguat Hampir 1 Persen Pagi Ini )
“IHSG hari ini dibuka menguat. Juga terkait dengan pergerakan bursa global juga. Sebenarnya harus diakui katalisnya tak terlalu banyak, dari global maupun domestik. Tapi kenapa masih ada potensi penguatan, karena arah dari pemulihan ekonomi di US, Eropa, dan Asia itu arahnya semakin kuat,” jelasnya hari ini (22/2/2021) dalam Market Opening IDX Channel.
Menurut dia, selain didukung oleh pemulihan ekonomi yang semakin kuat, juga neraca perdagangan di Asia maupun domestik mempunyai tren ekspor terus tumbuh, bahkan secara year on year. Dan di Indonesia kemarin bisa tumbuh di atas 10% secara year on year.
“Berarti kan kalau ekspor di domestik aja bisa tumbuh sangat kuat, dan ditopang dari sisi industri pengolahan kita juga tumbuh secara year on year ini, menjadi indikasi kalau ternyata demand di global juga sudah mulai pulih,” ujar Hosianna. ( Baca juga:Selingkuh dengan Wakil Presiden, Wanita Ini Diceraikan Suaminya )
Lanjut dia, jika sudah terjadi strong demand berarti inflasi berpotensi meningkat. Hal ini mendorong pihak-pihak investor semakin yakin bahwa ekonomi sudah mulai pulih.
(uka)