"Kawasan ini diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan para masyarakat modern akan hunian, khususnya bagi kalangan pegawai pemerintah seperti TNI, Polri, dan PNS yang tinggal di Bandung," kata Haryadi di Jakarta, Senin (22/1/2021).
Baca Juga: Ciputra Residence Kembangkan Rumah Tapak Berkonsep Rumah Tumbuh
Di bangun di atas lahan seluas 63 hektar, proyek rumah tapak ini telah berjalan hingga 20%. Nantinya perumahan akan menerapkan konsep cluster dengan arsitektur modern yang banyak diminati oleh masyarakat urban masa kini.
Di lahan seluas 63 hektar tersebut, akan berdiri 1400 unit rumah dengan kapasitas huni mencapai 5600 orang. "Terdapat 7 tipe rumah cluster yang bisa dipilih oleh para calon penghuni, yaitu tipe 36, 45, 54, 60, 70, 90, dan 120.
Baca Juga:
Bukan hanya arsitektur modern, proyek rumah tapak Bandung Selatan ini juga menonjolkan konsep ruang hijau, gabungan antara hunian, taman, pusat hiburan, fasilitas publik, sekolah," katanya.
Nantinya, Pasar modern, dan area komersial lainnya. Hal ini dapat memudahkan penghuni untuk mobilitas mengakses berbagai layanan publik hanya dalam satu kawasan.
Peningkatkan Cash Flow Berkat Project Bandung Selatan
Adanya project rumah tapak di kawasan Bandung Selatan ini diproyeksikan aktivitas operasi perusahaan PT DMS Propertindo Tbk (KOTA) pada tahun ke-6 membaik hingga mampu menciptakan cash in flow sebesar Rp600 miliar.