Erick Thohir Pastikan 12 BUMN Akan Go Public Hingga 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pencatatan saham dari 8-12 perseroan negara di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan hingga tiga tahun ke depan. Langkah Initial Public Offering (IPO) tersebut merupakan bagian dari aksi transformasi BUMN.
"BUMN untuk tiga tahun depan akan go public, kan 8-12 perusahaan BUMN menjadi bagian dari transformasi agar bisa berjalan good corporate governance yang bisa dijaga ke depan," ujar Erick Kamis (25/2/2021).
Lantas, BUMN dan anak usaha di sektor mana saja yang akan mencatatkan saham di pasar modal (capital market) Indonesia? Dari arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, BUMN yang akan melantai di pasar modal diantaranya adalah anak usaha PT Pertamina (Persero).
( )
Tahun ini manajemen Pertamina akan melakukan penawaran perdana saham anak usahanya di BEI. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membenarkan rencana tersebut.
Dia menuturkan, IPO sub holding sudah menjadi alternatif agar perseroan memperoleh pendanaan di pasar modal. Rencana itu sudah melalui kajian yang matang. "Semua pasti sudah melalui kajian yang matang," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
Selain itu ada Anak Usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (AGP). Direksi Emiten infrastruktur plat merah, sudah mensiasati IPO sejak 2019 lalu. Meski begitu, pada Desember 2020 lalu, manajemen mengumumkan adanya penundaan.
( )
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi menuturkan, situasi pandemi Covid-19 tidak memungkinkan bagi pasar modal, maka perusahaan memutuskan untuk melakukan penundaan. Nantinya kondisi mulai membaik, maka perseroan akan upaya tersebut.
Kemudian ada PT Wika Realty, anak usaha WIKA. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyebut, rencana IPO masih menunggu arahan Kementerian BUMN dalam membentuk subholding perhotelan.
( )
Disusul, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Manajemen Telkom tengah melakukan persiapan secara komprehensif untuk melepas Mitratel untuk menjadi perusahaan terbuka.
Rencana IPO juga dilakukan oleh PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Bandar Samudera, dan PT Industrial Estate. Kemudian, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), serta Perkebunan Nusantara V atau PTPN V.
"BUMN untuk tiga tahun depan akan go public, kan 8-12 perusahaan BUMN menjadi bagian dari transformasi agar bisa berjalan good corporate governance yang bisa dijaga ke depan," ujar Erick Kamis (25/2/2021).
Lantas, BUMN dan anak usaha di sektor mana saja yang akan mencatatkan saham di pasar modal (capital market) Indonesia? Dari arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, BUMN yang akan melantai di pasar modal diantaranya adalah anak usaha PT Pertamina (Persero).
( )
Tahun ini manajemen Pertamina akan melakukan penawaran perdana saham anak usahanya di BEI. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membenarkan rencana tersebut.
Dia menuturkan, IPO sub holding sudah menjadi alternatif agar perseroan memperoleh pendanaan di pasar modal. Rencana itu sudah melalui kajian yang matang. "Semua pasti sudah melalui kajian yang matang," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
Selain itu ada Anak Usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (AGP). Direksi Emiten infrastruktur plat merah, sudah mensiasati IPO sejak 2019 lalu. Meski begitu, pada Desember 2020 lalu, manajemen mengumumkan adanya penundaan.
( )
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi menuturkan, situasi pandemi Covid-19 tidak memungkinkan bagi pasar modal, maka perusahaan memutuskan untuk melakukan penundaan. Nantinya kondisi mulai membaik, maka perseroan akan upaya tersebut.
Kemudian ada PT Wika Realty, anak usaha WIKA. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyebut, rencana IPO masih menunggu arahan Kementerian BUMN dalam membentuk subholding perhotelan.
( )
Disusul, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Manajemen Telkom tengah melakukan persiapan secara komprehensif untuk melepas Mitratel untuk menjadi perusahaan terbuka.
Rencana IPO juga dilakukan oleh PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Bandar Samudera, dan PT Industrial Estate. Kemudian, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), serta Perkebunan Nusantara V atau PTPN V.
(ind)