General Manager PLN Disjaya Doddy Pangaribuan mengatakan, banjir di sejumlah titik di Ibukota berdampak pada penjualan listrik ke pelanggan. Ini dikarenakan ada sekitar 803 kilowatt per hour (KwH) yang tidak bisa dijual ke pelanggan.
(Baca juga: Banjir Bandang Terjang Malaka, Ratusan Rumah Warga Terendam Air Setinggi Paha )
"Kalau dirupiahkan sekitar Rp960 juta selama tiga hari. Dari pelanggan terdampak tadi. Itu bukan rugi ya, itu listriknya yang tidak terjual," ujarnya kepada Media, Minggu (28/2/2021).
Mengenai kerugiannya, Doddy mengaku belum melakukan perhitungan. Sebab, pihaknya masih fokus untuk memulihkan pasokan listrik kepada pelanggan. "Prinsipnya saat kejadian itu belum memikirkan kerugian, yang kami fokuskan pemulihan. Setelah selesai baru kita hitung-hitung," jelasnya.
Baca Juga:
Namun Doddy memastikan jika kerugian akibat padamnya listrik karena banjir ini sangat minim. Meskipun ada beberapa gardu listrik milik PLN yang terendam banjir.
(Baca juga: Wow! Petarung MMA Cantik Diana Asvaragova Banjir Lamaran Menikah )
"Salah satu kerugian itu, misalnya ada gardu induk yang masih terendam. Tapi kerugian ini minim kok. Biasanya kami bersihkan dan kami semprot. Kita keringkan dan kita lapisi lapisan khusus biar nggak terkena air. Lalu kami lakukan pengujian," jelasnya.
Menurut Doddy, potensial loss ini dikarenakan pihaknya tidak bisa menjual listrik ke pelanggan karena harus dipadamkan. Pemadaman sendiri dilakukan untuk menjaga keamanan masyarakat dari sengatan listrik.
(ind)