Digebuk Pandemi, Investor Industri Penerbangan Sudah 'Kaing-Kaing'

Senin, 01 Maret 2021 - 16:41 WIB
loading...
Digebuk Pandemi, Investor...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyebutkan bahwa industri airline atau maskapai penerbangan sering diremehkan orang. Padahal, menurut data Mckinsey, maskapai penerbangan mewakili 3,4% PDB global.

"Ketika pandemi Covid-19 muncul di permukaan, ada penurunan drastis terutama jumlah penumpang yang seolah-olah hilang," ucap Chappy secara virtual dalam RMOL World View: Menjawab Tantangan Aviasi Pasca-Covid-19 di Jakarta, Senin (1/3/2021). ( Baca juga:Kunjungan Wisman Anjlok 75 Persen, Industri Penerbangan Butuh Insentif Pemerintah )

Dikabarkan pula banyak maskapai yang sudah collapse dan banyak juga yang akan bangkrut. Fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia penerbangan.

Chappy mencontohkan founder Virgin Group Ltd. Richard Branson dengan gamblang sekali mengatakan maskapai Virgin Atlantic membutuhkan bantuan pemerintah untuk kelangsungan bertahan hidup. Di Indonesia sendiri, Sekjen INACA Bayu Sutanto tahun lalu mengatakan bahwa dua maskapai sudah menutup operasinya sebagai imbas pandemi.

"Kesimpulan sementara, dari sektor bisnis, maskapai penerbangan sangat tergantung pada bantuan pemerintah. Data dan fakta yang ada menyebutkan demikian," tambah Chappy.

Dia menyebutkan bahwa peran investor adalah peran kedua, ketika berperan sebagai complementary player di maskapai. "Investor sendiri sudah minta tolong ke pemerintah, udah kaing-kaing istilahnya," ucapnya. ( Baca juga:Sidang Habib Rizieq Kembali Ditunda, Hakim Berikan Peringatan ke Bareskrim dan Polda Metro )

Chappy menyampaikan bahwa sudah banyak ahli yang dikumpulkan dan mendiskusikan tantangan berat ini. Masalah ini menjadi lebih rumit karena pandemi Covid-19 tergantung virus, dan virus ini juga terkait penanggulangan kesehatan.

"Selama sektor kesehatan belum bisa mengatasi, selama belum ada yang bisa meyakinkan masyarakat untuk terbang, maka apa pun yang dilakukan industri penerbangan tidak akan berjalan," pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1865 seconds (0.1#10.140)