Obrolan Para Pelaku Parekraf di Clubhouse: Kami Butuh Vaksin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para penggiat Ekonomi Kreatif (Ekraf) berkumpul dan berdiskusi dengan Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Wamen Parekraf, Angela Tanoesoedibjo di Clubhouse dengan tema "Kapan Pelaku Ekraf Dapat Vaksin?".
Bincang-bincang di Clubhouse ini berlangsung Minggu malam, 28 Februari 2021 yang digagas oleh Jurnalis, Prabu Revolusi. Dalam diskusi ini turut hadir Sandiaga Salahuddin Uno, Angela Tanoesoedibjo, Wishnutama, Triawan Munaf, dr. Tirta, Joko Anwar, Anji dan Ilham Bintang.
Menteri Parekraf, dalam kesempatan ini menyampaikan keinginannya agar para pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) juga mendapatkan prioritas dalam program vaksinasi Covid-19.
"Pelaku Ekraf termasuk di dalamnya adalah pelaku film, bioskop, musisi, media hingga sinetron bisa sepakat untuk mendapatkan vaksin. Karena, mereka dalam proses produksinya melibatkan banyak orang dan sangat beresiko terpapar Covid-19. Mereka juga memberikan pengaruh ke masyarakat," ucap Sandiaga.
Senada dengan Sandiaga, Wamen Parekraf akan segera menindaklanjuti usulan ini. "Nanti Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatur bagaimana teknisnya," ujar Angela.
Dari sudut pandang Dokter Tirta, relawan Covid-19 dari unsur publik figur pun dapat memberi pengaruh besar sebagai garda edukasi vaksin. Salah satunya menggunakan pemain sinetron yang sedang naik daun saat ini.
"Nah, sinetron Ikatan Cinta itu iklannya banyak banget, rating share-nya tinggi, dan disaksikan banyak orang. Dari alasan itu, apa salahnya kalau kami menggunakan Amanda Manopo dan Arya Saloka sebagai garda edukasi vaksin," paparnya.
Tak hanya itu, Dokter Tirta juga mencontohkan video viral wawancara Sule dengan Ariel NOAH yang membahas vaksinasi. Cara penyampaian Ariel yang sangat sederhana pun dipuji Dokter Tirta.
"Menurut saya Ariel NOAH sukses mengedukasi masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19. Tidak hanya mengedukasi, Ariel juga sukses memberantas hoaks di masyarakat," terang Dokter Tirta dalam bincang di Clubhouse.
Sutradara kawakan, Joko Anwar juga ikut menyuarakan hal yang sama dalam diskusi ini. Ia mengatakan bahwa vaksinasi bagi pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) akan memberikan rasa aman ketika proses produksi.
"Pelaku film sangat terdampak karena pandemi ini, terutama di-cost produksi meningkat. Sedangkan kami harus membuat tayangan untuk menghibur masyarakat. Jadi upaya vaksin bagi pelaku Ekraf akan sangat membantu," ujar Joko Anwar.
Demikian halnya musisi Anji, mengatakan hal sama terkait industri musik tanah air yang kini seolah mati suri karena pandemi Covid-19. Ia berharap melalui Kemenparekraf dapat mewujudkan vaksinasi bagi para pelaku Ekraf. Anji berharap sektor musik, panggung maupun konser digelar secepatnya, karena hanya sedikit musisi yang bertahan di industri digital.
"Sampai hari ini industri Ekraf terutama musik dan film, masih mati suri. Hanya sedikit yang bisa bertahan dijalur digital/virtual, karena tidak semua pelakunya punya tempat. Semoga segera ada rumusan dan keputusan bagus berhubungan dengan vaksin dan ekonomi kreatif. Pelaku event siap kok jika harus melaksanakan panggung sesuai protokol kesehatan," tutur Anji.
Dalam sesi bincang-bincang ini, para pelaku Ekonomi Kreatif berharap apa yang sudah disampaikan dalam Clubhouse dapat segera direalisasikan. Agar industri Ekraf kembali berjalan dengan normal dan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Bincang-bincang di Clubhouse ini berlangsung Minggu malam, 28 Februari 2021 yang digagas oleh Jurnalis, Prabu Revolusi. Dalam diskusi ini turut hadir Sandiaga Salahuddin Uno, Angela Tanoesoedibjo, Wishnutama, Triawan Munaf, dr. Tirta, Joko Anwar, Anji dan Ilham Bintang.
Baca Juga
Menteri Parekraf, dalam kesempatan ini menyampaikan keinginannya agar para pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) juga mendapatkan prioritas dalam program vaksinasi Covid-19.
"Pelaku Ekraf termasuk di dalamnya adalah pelaku film, bioskop, musisi, media hingga sinetron bisa sepakat untuk mendapatkan vaksin. Karena, mereka dalam proses produksinya melibatkan banyak orang dan sangat beresiko terpapar Covid-19. Mereka juga memberikan pengaruh ke masyarakat," ucap Sandiaga.
Senada dengan Sandiaga, Wamen Parekraf akan segera menindaklanjuti usulan ini. "Nanti Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatur bagaimana teknisnya," ujar Angela.
Dari sudut pandang Dokter Tirta, relawan Covid-19 dari unsur publik figur pun dapat memberi pengaruh besar sebagai garda edukasi vaksin. Salah satunya menggunakan pemain sinetron yang sedang naik daun saat ini.
"Nah, sinetron Ikatan Cinta itu iklannya banyak banget, rating share-nya tinggi, dan disaksikan banyak orang. Dari alasan itu, apa salahnya kalau kami menggunakan Amanda Manopo dan Arya Saloka sebagai garda edukasi vaksin," paparnya.
Tak hanya itu, Dokter Tirta juga mencontohkan video viral wawancara Sule dengan Ariel NOAH yang membahas vaksinasi. Cara penyampaian Ariel yang sangat sederhana pun dipuji Dokter Tirta.
"Menurut saya Ariel NOAH sukses mengedukasi masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19. Tidak hanya mengedukasi, Ariel juga sukses memberantas hoaks di masyarakat," terang Dokter Tirta dalam bincang di Clubhouse.
Sutradara kawakan, Joko Anwar juga ikut menyuarakan hal yang sama dalam diskusi ini. Ia mengatakan bahwa vaksinasi bagi pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) akan memberikan rasa aman ketika proses produksi.
"Pelaku film sangat terdampak karena pandemi ini, terutama di-cost produksi meningkat. Sedangkan kami harus membuat tayangan untuk menghibur masyarakat. Jadi upaya vaksin bagi pelaku Ekraf akan sangat membantu," ujar Joko Anwar.
Demikian halnya musisi Anji, mengatakan hal sama terkait industri musik tanah air yang kini seolah mati suri karena pandemi Covid-19. Ia berharap melalui Kemenparekraf dapat mewujudkan vaksinasi bagi para pelaku Ekraf. Anji berharap sektor musik, panggung maupun konser digelar secepatnya, karena hanya sedikit musisi yang bertahan di industri digital.
"Sampai hari ini industri Ekraf terutama musik dan film, masih mati suri. Hanya sedikit yang bisa bertahan dijalur digital/virtual, karena tidak semua pelakunya punya tempat. Semoga segera ada rumusan dan keputusan bagus berhubungan dengan vaksin dan ekonomi kreatif. Pelaku event siap kok jika harus melaksanakan panggung sesuai protokol kesehatan," tutur Anji.
Dalam sesi bincang-bincang ini, para pelaku Ekonomi Kreatif berharap apa yang sudah disampaikan dalam Clubhouse dapat segera direalisasikan. Agar industri Ekraf kembali berjalan dengan normal dan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
(akr)