IPO Jadi Langkah Tepat Perusahaan Untuk Bangkit Pasca-Pandemi

Kamis, 04 Maret 2021 - 22:56 WIB
loading...
IPO Jadi Langkah Tepat Perusahaan Untuk Bangkit Pasca-Pandemi
Ilustrasi/Foto:SINDOnews/Astra Bonardo
A A A
JAKARTA - RSM Indonesia berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan acara Road to IPO secara daring, yang diikuti oleh berbagai perusahaan di Indonesia serta mitra RSM Indonesia.

Head of Consulting & Senior Partner RSM Indonesia Angela Indirawati Simatupang mengatakan langkah perusahaan untuk masuk bursa melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) merupakan cara yang tepat untuk mengembangkan bisnis terutama pasca-pandemi Covid-19.



"Bisnis dapat semakin berkembang melalui pendanaan IPO. Dalam hal ini, RSM menilai IPO sebagai langkah positif bagi mengembangan perusahaan pasca-pandemi karena memberikan akses pendanaan beragam, murah, serta dapat meningkatkan pelaksanaan good corporate governance (GCG) yang berujung pada peningkatan kinerja dan valuasi perusahaan," kata Angela di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Dalam acara tersebut turut dihadiri Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna sekaligus memberikan sambutan. Pembicara lainnya adalah Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI Saptono Adi Junarso, Direktur PT Bank Nationalnobu Tbk Hendra Kurniawan, serta Partner RSM Indonesia Budi Martokosoemo, Partner RSM Indonesia Ichwan Sukardi, Senior Partner RSM Indonesia Dedy Sukrisnadi dan Senior Partner RSM Indonesia Saptoto Agustomo.

Menurut Angela pihaknya berharap acara yang digelar bisa memberikan gambaran mengenai proses IPO dan persiapannya. Webinar yang merupakan kolaborasi RSM Indonesia dengan BEI ini merupakan bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pasar modal Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Perencanaan yang baik bisa meminimalkan dampak dari kejutan yang berpotensi tidak menyenangkan. Berdasarkan pengalaman RSM, Perusahaan yang melakukan penilaian kesiapan pra-IPO (Pre-IPO readiness assessment) secara penuh, yaitu yang mencakup area akuntansi & pelaporan, strategi perusahaan & keuangan, tata kelola (governance), pengendalian internal, peraturan, proses manajemen risiko, dan pajak, adalah mereka yang paling siap untuk menangani kompleksitas transaksi IPO.

“Persiapan yang matang dan didukung oleh mitra yang tepat akan membantu kesuksesan rencana IPO Perusahaan,” jelas Angela.

Dalam kegiatan sosialisasi Road to IPO ini, para perusahaan yang menjadi peserta mendapatkan informasi mengenai Market Update dan Proses Go Public dari Bursa Efek Indonesia. Materi terkait pengenalan proses IPO dan potensi pertumbuhan perusahaan melalui Go Public dan apa yang harus disiapkan oleh perusahaan disampaikan oleh Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat Saptoto Adi Junarso.

Sedangkan terkait strategi dan persiapan Go Public dari aspek keuangan, perpajakan, tatakelola dan akuntansi disampaikan oleh Partner RSM Indonesia Budi Martokosoemo, Partner RSM Indonesia Ichwan Sukardi, dan Senior Partner RSM Indonesia Dedy Sukrisnadi. Sementara materi success story Go Public disampaikan oleh Direktur Bank Nationalnobu Hendra Kurniawan.

Suatu perusahaan dianggap siap untuk IPO bila telah menyanggupi persyaratan IPO, mendapatkan persetujuan dari para shareholders, memiliki roadmap yang lengkap dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melibatkan pihak ketiga seperti underwriter dan profesi penunjang.



"Perjalanan menuju IPO melibatkan kondisi finansial perusahaan, perpajakan, akuntansi dan audit, serta restrukturisasi sehingga perusahaan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah," jelas Angela.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bank Nationalnobu Hendra Kurniawan menyampaikan sebagai perusahaan tercatat mempresentasikan success story setelah melakukan IPO. Dari langkah manajemen melakukan persiapan, mencatatkan Nationalnobu sebagai perusahaan yang sudah IPO, beserta manfaat positif yang dirasakan sekarang.

"Dengan menjadi perusahaan terbuka, Bank Nationalnobu merasakan akses pendanaan yang lebih luas dan terbuka, baik itu dari sisi nasabah, stakeholders, dan investor, juga dirasakan peningkatan competitive advantage," kata Hendra.
(her)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3379 seconds (0.1#10.140)