Rencana IPO di AS, Bos Bukalapak: No Comment!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bukalapak perusahaan e-commerce asal Indonesia, berencana melakukan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat (AS). Di mana aksi korporasi itu akan dilakukan lewat Special Purpose Acquisition Company (SPAC).
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin enggan menanggapi rencananya melakukan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat (AS).
"Kalau itu kita No Comment dulu," ujar dia kepada MNC Portal Indonesia di Dispotmar TNI AL, Kelapa Gading Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Dikutip dari Bloomberg, Bukalapak yang dibekingi Microsoft tengah berdiskusi dengan bank investasi untuk mewujudkan rencana itu. Valuasi Bukalapak diperkirakan antara 4-5 miliar dolar AS.
Amerika menjadi tujuan utama Bukalapak untuk listing di bursa saham. Namun, perusahaan juga akan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skala yang lebih kecil. Bukalapak didirikan pada 2010 dan menjelma menjadi raksasa ecommerce dengan gelar unicorn setelah valuasi menembus satu miliar dolar AS. Jumlah pelapak di platform ini mencapai 13,5 juta akun dengan pembeli sekitar 100 juta akun.
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin enggan menanggapi rencananya melakukan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat (AS).
"Kalau itu kita No Comment dulu," ujar dia kepada MNC Portal Indonesia di Dispotmar TNI AL, Kelapa Gading Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Dikutip dari Bloomberg, Bukalapak yang dibekingi Microsoft tengah berdiskusi dengan bank investasi untuk mewujudkan rencana itu. Valuasi Bukalapak diperkirakan antara 4-5 miliar dolar AS.
Amerika menjadi tujuan utama Bukalapak untuk listing di bursa saham. Namun, perusahaan juga akan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skala yang lebih kecil. Bukalapak didirikan pada 2010 dan menjelma menjadi raksasa ecommerce dengan gelar unicorn setelah valuasi menembus satu miliar dolar AS. Jumlah pelapak di platform ini mencapai 13,5 juta akun dengan pembeli sekitar 100 juta akun.
(nng)