AirAsia Malaysia Siapkan Layanan Taksi Udara dan Pengiriman Drone
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Grup AirAsia Malaysia Bhd berencana meluncurkan layanan taksi udara dan layanan pengiriman menggunakan drone pertama di Negeri Jiran. Langkah itu dilakukan dalam rangka diversifikasi di tengah tekanan akibat pandemi virus corona.
Sebagai bagian dari upaya diversifikasi grup, AirAsia juga bertujuan untuk meluncurkan layanan ride-hailing bulan depan karena Covid-19 terus melanda perjalanan udara.
"Taksi udara akan memiliki seorang pilot dan empat kursi. Saat ini, tim kami sedang mengerjakan layanan yang akan datang ini oleh AirAsia," kata Chief Executive Tony Fernandes seperti dikutip dari Reuters, Minggu (7/3/2021).
Fernandes mengatakan, layanan tersebut akan mulai beroperasi dalam waktu sekitar 18 bulan. Dia juga mengumumkan bahwa unit logistik maskapai Teleport, yang saat ini sedang menguji layanan pengiriman drone perkotaan dengan perusahaan yang didukung pemerintah Pusat Inovasi dan Kreativitas Global Malaysia (MaGIC), akan melakukan pengiriman komersial pertamanya pada akhir tahun ini.
"Ide itu muncul tiga minggu lalu dan sekarang jadi kenyataan," tulisnya di Instagram. Fernandes mengatakan kelompok itu sedang memulihkan diri dari dampak pandemi dan telah menggunakan kesempatan itu untuk mempercepat transformasi digitalnya.
Diketahui, AirAsia juga mengalami kesulitan keuangan akaibat dampak pandemi Covid-19. Perusahaan melaporkan kerugian kuartalan kelima berturut-turut pada November. AirAsia juga tengah berusaha untuk mengumpulkan 2,5 miliar ringgit (USD613,95 juta) dari pinjaman dan investor.
Bulan lalu, ia mengatakan 33% sahamnya di unit Jepang, yang berhenti beroperasi Oktober lalu, telah memulai proses kebangkrutan.
Sebagai bagian dari upaya diversifikasi grup, AirAsia juga bertujuan untuk meluncurkan layanan ride-hailing bulan depan karena Covid-19 terus melanda perjalanan udara.
"Taksi udara akan memiliki seorang pilot dan empat kursi. Saat ini, tim kami sedang mengerjakan layanan yang akan datang ini oleh AirAsia," kata Chief Executive Tony Fernandes seperti dikutip dari Reuters, Minggu (7/3/2021).
Fernandes mengatakan, layanan tersebut akan mulai beroperasi dalam waktu sekitar 18 bulan. Dia juga mengumumkan bahwa unit logistik maskapai Teleport, yang saat ini sedang menguji layanan pengiriman drone perkotaan dengan perusahaan yang didukung pemerintah Pusat Inovasi dan Kreativitas Global Malaysia (MaGIC), akan melakukan pengiriman komersial pertamanya pada akhir tahun ini.
"Ide itu muncul tiga minggu lalu dan sekarang jadi kenyataan," tulisnya di Instagram. Fernandes mengatakan kelompok itu sedang memulihkan diri dari dampak pandemi dan telah menggunakan kesempatan itu untuk mempercepat transformasi digitalnya.
Diketahui, AirAsia juga mengalami kesulitan keuangan akaibat dampak pandemi Covid-19. Perusahaan melaporkan kerugian kuartalan kelima berturut-turut pada November. AirAsia juga tengah berusaha untuk mengumpulkan 2,5 miliar ringgit (USD613,95 juta) dari pinjaman dan investor.
Bulan lalu, ia mengatakan 33% sahamnya di unit Jepang, yang berhenti beroperasi Oktober lalu, telah memulai proses kebangkrutan.
(fai)