Jasa Marga Bidik Dana Segar Rp3 Triliun Lewat Dana Abadi SWF
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor penyelenggara jasa jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, menargetkan pendanaan senilai Rp3 triliun melalui investasi di Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign Wealth Fund (SWF). Target pendanaan tersebut dilakukan dengan menawarkan sejumlah aset emiten kepada investor baik dalam dan luar negeri.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mencatat, target keuangan itu bisa diperoleh pada 2021 ini. Sehingga anggaran tersebut dapat dialokasikan bagi operasional perusahaan.
"Tahun ini, kita menargetkan (pendanaan). Ada dua hingga tiga perusahaan dengan indikasi proses Rp 1,5 triliun hingga Rp 3 triliun," ujarnya dalam Webinar bersama wartawan BUMN, Senin (8/3/2021).
Meski begitu, manajemen belum menentukan aset mana saja yang akan ditawarkan kepada investor. Terkait bisnis ini, manajemen akan melihat risk appetite atau jumlah resiko dari investor.
Manajemen Jasa Marga berharap investor yang menjadi mitra kerja perusahaan adalah investor yang memiliki sumber daya yang mumpuni. Khususnya, keahlian (expertise) dan teknologi. Harapan ini semata-mata agar dapat memberikan value creation dan value enhancement bagi perusahaan pelat merah tersebut.
"Sebetulnya dengan adanya SWF untuk mengundang investor lain masuk baik itu domestik maupun internasional juga diharapkan dapat memberikan value creation atau value enhancement," kata dia.
Saat ini, Jasa Marga sudah mempersiapkan 21 aset Jalan Tol untuk menggaet investor. Donny mengatakan, 21 underlying asset tersebut akan menjadi objek atau dasar transaksi dalam investasi. Meski begitu, sebagai tahap awal, Jasa Marga belum melakukan transaksi sepenuhnya.
"Underlying Asset sendiri ready sebetulnya dari sisi kesiapan asetnya. Tapi untuk tahap awal ini, apa sih aset-aset yang bisa menjadi sebagai tahap pertama untuk dilakukan recycling (daur ulang)," tutur dia. Manajemen mencatat, aset yang sudah dipersiapkan bisa saja akan menggantikan aset lain. Hal ini tergantung ketentuan dalam skema transaksi LPI.
Lihat Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jasa Marga Tutup Jalan ke Arah Jakarta
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mencatat, target keuangan itu bisa diperoleh pada 2021 ini. Sehingga anggaran tersebut dapat dialokasikan bagi operasional perusahaan.
"Tahun ini, kita menargetkan (pendanaan). Ada dua hingga tiga perusahaan dengan indikasi proses Rp 1,5 triliun hingga Rp 3 triliun," ujarnya dalam Webinar bersama wartawan BUMN, Senin (8/3/2021).
Meski begitu, manajemen belum menentukan aset mana saja yang akan ditawarkan kepada investor. Terkait bisnis ini, manajemen akan melihat risk appetite atau jumlah resiko dari investor.
Manajemen Jasa Marga berharap investor yang menjadi mitra kerja perusahaan adalah investor yang memiliki sumber daya yang mumpuni. Khususnya, keahlian (expertise) dan teknologi. Harapan ini semata-mata agar dapat memberikan value creation dan value enhancement bagi perusahaan pelat merah tersebut.
"Sebetulnya dengan adanya SWF untuk mengundang investor lain masuk baik itu domestik maupun internasional juga diharapkan dapat memberikan value creation atau value enhancement," kata dia.
Saat ini, Jasa Marga sudah mempersiapkan 21 aset Jalan Tol untuk menggaet investor. Donny mengatakan, 21 underlying asset tersebut akan menjadi objek atau dasar transaksi dalam investasi. Meski begitu, sebagai tahap awal, Jasa Marga belum melakukan transaksi sepenuhnya.
"Underlying Asset sendiri ready sebetulnya dari sisi kesiapan asetnya. Tapi untuk tahap awal ini, apa sih aset-aset yang bisa menjadi sebagai tahap pertama untuk dilakukan recycling (daur ulang)," tutur dia. Manajemen mencatat, aset yang sudah dipersiapkan bisa saja akan menggantikan aset lain. Hal ini tergantung ketentuan dalam skema transaksi LPI.
Lihat Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jasa Marga Tutup Jalan ke Arah Jakarta
(ind)