Stay @ Home Business: The FALL & the RISE (1)
loading...
A
A
A
Yuswohady
Managing Partner Inventure
Social distancing, PSBB, bahkan mungkin nanti lockdown, akan melahirkan gaya hidup baru di tengah masyarakat yaitu stay@homelifestyle.
Dan selalu, setiap perubahan perilaku dan gaya hidup baru akan membentuk emerging business (baik lama maupun baru) yang tumbuh cepat bahkan eksponensial.
Dan akhirnya bisnis-bisnis yang berkembang pesat ini secara agregat membentuk apa yang saya sebut: stay@homeeconomy.
The FALLS & The RISES
Celakanya, pembentukan stay@homeeconomy yang super cepat akibat wabah Covid-19, telah memicu JATUHNYA bagitu banyak bisnis dan industri di satu sisi. Tapi di sisi lain juga MEROKETKAN bisnis dan industri lain.
Stay@homebusiness yang masuk kelompok pertama saya sebut: The FALLS. Sementara kelompok kedua: The RISES.
Sebagai marketers/entrepreneurs Anda harus tahu industri-industri apa saja yang bakal menjadi The FALLS dan industri yang menjadi The RISES.
Ketika omset dan cashflow makin sulit, maka bisnis Anda harus siap memasuki SURVIVAL MODE dimana Anda harus BELOK atau PIVOT masuk di bisnis-bisnis yang sedang RISING.
Berikut ini industri-industri yang masuk dalam The FALLS:
#1. Hotel/Tourism
Dengan pelarangan orang bepergian dan keluar rumah, hospitality & tourism adalah sektor yang paling terdampak. Okupansi mendekati ZERO. Banyak hotel memasuki SURVIVAL MODE dengan banting setir ke ONLINE FOOD DELIVERY atau ROOM CLEANING SERVICES.
NewNormal: Ketika risiko terjangkit berlangsung lebih lama karena vaksin penangkal belum ditemukan dan diproduksi massal dalam waktu dekat, maka recovery sektor ini juga berjalan LAMBAT.
#2. Airlines
Industri penerbangan juga terdampak paling serius karena adanya lockdown di berbagai negara dan pembatasan/penutupan bandara akibat wabah.
NewNormal: Jasa penerbangan tentu tak akan hilang setelah wabah berakhir. Namun risiko terjangkit Covid-19 akan memaksa industri penerbangan berubah. Misalnya: jarak kursi mungkin tak lagi sedekat sekarang. Compliace kepada PROTOKOL Covid-19 akan menjadi faktor kunci competitive advantage.
#3. MICE
Ketika LEISURE ECONOMY mati "dibunuh" oleh Covid-19, maka sektor MICE langsung MATI SURI. Kejadian ini memaksa pemain MICE untuk go digitalization. Semboyannya: go digital or die!!!
NewNormal: Pemain MICE akan berlomba-lomba memperbaiki USER EXPERIENCE dari layanan online seminar/conference, online concert, atau bahkan online exhibition. Peluang untuk platform VIRTUAL REALITY dan ARTIFICIAL REALITY.
#4. Resto
Dalam buku "Millennials Kill Everything" saya meramalkan, resto akan DIBUNUH oleh milenial. Rupanya bisnis resto DIBUNUH LEBIH CEPAT oleh Covid-19.
NewNormal: semasa krisis Covid-19 resto telah berubah model bisnis menjadi GHOST KITCHEN untuk melayani ONLINE FOOD DELIVERY. Setelah krisis, kondisi ini tak balik lagi alias PERMANEN menjadi new normal. Protokol covid-19 bakal menjadi ALAT BRANDING yang paling ampuh.
#5. Cinema
Begitu diberlakukan social distancing bioskop-bioskop langsung tutup termasuk produksi filmnya. Para bintang Hollywood tak mau senasib dengan TOM HANK yang terjangkit saat shooting film.
NewNormal: Setelah wabah berakhir mungkin gedung bioskop tidak seperti sekarang ini. Daya tampung bioskop akan berkurang karena jarak antar kursi menjadi LEBIH JAUH.
#6. Sport
Event olahraga semua dibatalkan: olimpiade, liga sepakbola, Formula 1, hingga UFC. Bencana Corona betul-betul momentum kematian industri olahraga.
NewNormal: Setelah wabah berlalu, nantinya pertandingan tanpa penonton menjadi hal yang biasa. Penonton pindah dari STADION ke depan TV DI RUMAH.
#7. Mal/Department Store
Sebelum bencana wabah, mal telah beralih fungsi menjadi leisure & culinary destination. Dengan adanya wabah kini mal hanya membuka gerai untuk grocery & essential goods.
NewNormal Apakah Covid-19 pertanda THE DEATH OF MALL? Bisa jadi. Karena dengan terbentuknya stay @ home economy, maka entertainment berubah menjadi HOME ENTERTAINMENT; culinary destination menjadi FOOD DELIVERY. Dan department store menjadi ONLINE STORE.
Satu-persatu industri-industri yang masuk The FALLS di atas akan memasuki fase SURVIVAL MODE.
Hotel misalnya, kini banyak yang masuk dalam survival mode dengan mengubah model bisnis menjadi food delivery. Resto seperti Es Teller 77 kini menjual frozen food ketika pengunjung sudah tak datang karena adanya PSBB. Bahkan ada mal milik Lippo di Jakarta yang beralih (pivot) menjadi rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.
Kalau bisnis Anda masuk dalam jajaran The FALLS, agar survive maka mau nggak mau Anda harus melompat ke bisnis-bisnis yang masuk dalam jajaran The RISES.
It's time to LEAP
LEAP from THE FALLS to THE RISES.
Minggu depan akan saya uraikan The RISES, yaitu bisnis-bisnis yang kini sedang meroket oleh adanya Covid-19.
Managing Partner Inventure
Social distancing, PSBB, bahkan mungkin nanti lockdown, akan melahirkan gaya hidup baru di tengah masyarakat yaitu stay@homelifestyle.
Dan selalu, setiap perubahan perilaku dan gaya hidup baru akan membentuk emerging business (baik lama maupun baru) yang tumbuh cepat bahkan eksponensial.
Dan akhirnya bisnis-bisnis yang berkembang pesat ini secara agregat membentuk apa yang saya sebut: stay@homeeconomy.
The FALLS & The RISES
Celakanya, pembentukan stay@homeeconomy yang super cepat akibat wabah Covid-19, telah memicu JATUHNYA bagitu banyak bisnis dan industri di satu sisi. Tapi di sisi lain juga MEROKETKAN bisnis dan industri lain.
Stay@homebusiness yang masuk kelompok pertama saya sebut: The FALLS. Sementara kelompok kedua: The RISES.
Sebagai marketers/entrepreneurs Anda harus tahu industri-industri apa saja yang bakal menjadi The FALLS dan industri yang menjadi The RISES.
Ketika omset dan cashflow makin sulit, maka bisnis Anda harus siap memasuki SURVIVAL MODE dimana Anda harus BELOK atau PIVOT masuk di bisnis-bisnis yang sedang RISING.
Berikut ini industri-industri yang masuk dalam The FALLS:
#1. Hotel/Tourism
Dengan pelarangan orang bepergian dan keluar rumah, hospitality & tourism adalah sektor yang paling terdampak. Okupansi mendekati ZERO. Banyak hotel memasuki SURVIVAL MODE dengan banting setir ke ONLINE FOOD DELIVERY atau ROOM CLEANING SERVICES.
NewNormal: Ketika risiko terjangkit berlangsung lebih lama karena vaksin penangkal belum ditemukan dan diproduksi massal dalam waktu dekat, maka recovery sektor ini juga berjalan LAMBAT.
#2. Airlines
Industri penerbangan juga terdampak paling serius karena adanya lockdown di berbagai negara dan pembatasan/penutupan bandara akibat wabah.
NewNormal: Jasa penerbangan tentu tak akan hilang setelah wabah berakhir. Namun risiko terjangkit Covid-19 akan memaksa industri penerbangan berubah. Misalnya: jarak kursi mungkin tak lagi sedekat sekarang. Compliace kepada PROTOKOL Covid-19 akan menjadi faktor kunci competitive advantage.
#3. MICE
Ketika LEISURE ECONOMY mati "dibunuh" oleh Covid-19, maka sektor MICE langsung MATI SURI. Kejadian ini memaksa pemain MICE untuk go digitalization. Semboyannya: go digital or die!!!
NewNormal: Pemain MICE akan berlomba-lomba memperbaiki USER EXPERIENCE dari layanan online seminar/conference, online concert, atau bahkan online exhibition. Peluang untuk platform VIRTUAL REALITY dan ARTIFICIAL REALITY.
#4. Resto
Dalam buku "Millennials Kill Everything" saya meramalkan, resto akan DIBUNUH oleh milenial. Rupanya bisnis resto DIBUNUH LEBIH CEPAT oleh Covid-19.
NewNormal: semasa krisis Covid-19 resto telah berubah model bisnis menjadi GHOST KITCHEN untuk melayani ONLINE FOOD DELIVERY. Setelah krisis, kondisi ini tak balik lagi alias PERMANEN menjadi new normal. Protokol covid-19 bakal menjadi ALAT BRANDING yang paling ampuh.
#5. Cinema
Begitu diberlakukan social distancing bioskop-bioskop langsung tutup termasuk produksi filmnya. Para bintang Hollywood tak mau senasib dengan TOM HANK yang terjangkit saat shooting film.
NewNormal: Setelah wabah berakhir mungkin gedung bioskop tidak seperti sekarang ini. Daya tampung bioskop akan berkurang karena jarak antar kursi menjadi LEBIH JAUH.
#6. Sport
Event olahraga semua dibatalkan: olimpiade, liga sepakbola, Formula 1, hingga UFC. Bencana Corona betul-betul momentum kematian industri olahraga.
NewNormal: Setelah wabah berlalu, nantinya pertandingan tanpa penonton menjadi hal yang biasa. Penonton pindah dari STADION ke depan TV DI RUMAH.
#7. Mal/Department Store
Sebelum bencana wabah, mal telah beralih fungsi menjadi leisure & culinary destination. Dengan adanya wabah kini mal hanya membuka gerai untuk grocery & essential goods.
NewNormal Apakah Covid-19 pertanda THE DEATH OF MALL? Bisa jadi. Karena dengan terbentuknya stay @ home economy, maka entertainment berubah menjadi HOME ENTERTAINMENT; culinary destination menjadi FOOD DELIVERY. Dan department store menjadi ONLINE STORE.
Satu-persatu industri-industri yang masuk The FALLS di atas akan memasuki fase SURVIVAL MODE.
Hotel misalnya, kini banyak yang masuk dalam survival mode dengan mengubah model bisnis menjadi food delivery. Resto seperti Es Teller 77 kini menjual frozen food ketika pengunjung sudah tak datang karena adanya PSBB. Bahkan ada mal milik Lippo di Jakarta yang beralih (pivot) menjadi rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.
Kalau bisnis Anda masuk dalam jajaran The FALLS, agar survive maka mau nggak mau Anda harus melompat ke bisnis-bisnis yang masuk dalam jajaran The RISES.
It's time to LEAP
LEAP from THE FALLS to THE RISES.
Minggu depan akan saya uraikan The RISES, yaitu bisnis-bisnis yang kini sedang meroket oleh adanya Covid-19.
(ysw)