Punya Sumber Angin, Sulawesi Potensial dalam Pengembangan Energi Terbarukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan sebesar 400 gigawatt (GW) yang berasal dari surya, panas bumi, samudera, bayu, hidro, dan biomassa.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, salah satu potensi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berada di daerah bagian timur Indonesia, yakni Sulawesi.
"Kita sudah memiliki potensi energi angin atau bayu. Sekarang sudah terpasang di daerah Sulawesi dan juga beberapa spot di Indonesia yang memiliki sumber energi angin cukup banyak," ujarnya dalam Forum Teknologi dan Inovasi Energi Masa Depan yang bertajuk "Imagining Indonesia’s Energy Future", Senin (8/3/2021).
Menurut dia, satu tiang yang dihasilkan dari PLTB dulu hanya menghasilkan 1 MW. Namun sekarang satu tiang PLTB bisa menghasilkan listrik tenaga angin sebesar 10 MW.
"Tapi itu memang membutuhkan daerah-daerah yang anginnya sangat besar. Kita juga sudah punya beberapa spot. Kalau ini dikembangkan maka industri ini bisa berkembang," ungkapnya.
Arifin melanjutkan, jika PLTB ini bisa dikembangkan secara masif maka industri pendukungnya akan ikut berkembang. Hal ini karena baling-baling atau kincir angin raksasa yang ada pada PLTB terbuat dari logam di mana logam tersebut berasal dari mineral yang berlimpah di Indonesia.
"Bahan mentah mineral ini harus diolah di dalam negeri sehingga terjadi proses hilirisasi yang menghasilkan produk-produk industri. Nantinya bisa menumbuhkembangkan paling tidak industri komponen bagi industri kecil di dalam negeri," jelasnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, salah satu potensi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berada di daerah bagian timur Indonesia, yakni Sulawesi.
"Kita sudah memiliki potensi energi angin atau bayu. Sekarang sudah terpasang di daerah Sulawesi dan juga beberapa spot di Indonesia yang memiliki sumber energi angin cukup banyak," ujarnya dalam Forum Teknologi dan Inovasi Energi Masa Depan yang bertajuk "Imagining Indonesia’s Energy Future", Senin (8/3/2021).
Menurut dia, satu tiang yang dihasilkan dari PLTB dulu hanya menghasilkan 1 MW. Namun sekarang satu tiang PLTB bisa menghasilkan listrik tenaga angin sebesar 10 MW.
"Tapi itu memang membutuhkan daerah-daerah yang anginnya sangat besar. Kita juga sudah punya beberapa spot. Kalau ini dikembangkan maka industri ini bisa berkembang," ungkapnya.
Arifin melanjutkan, jika PLTB ini bisa dikembangkan secara masif maka industri pendukungnya akan ikut berkembang. Hal ini karena baling-baling atau kincir angin raksasa yang ada pada PLTB terbuat dari logam di mana logam tersebut berasal dari mineral yang berlimpah di Indonesia.
"Bahan mentah mineral ini harus diolah di dalam negeri sehingga terjadi proses hilirisasi yang menghasilkan produk-produk industri. Nantinya bisa menumbuhkembangkan paling tidak industri komponen bagi industri kecil di dalam negeri," jelasnya.
(ind)