Ini Penyebab Penyaluran Dana FLPP Masih Rendah hingga Awal Maret
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada pekan pertama Maret 2021 masih sangat rendah. Dari anggaran yang disiapkan Rp19,2 triliun di 2021, yang tersalurkan baru Rp201,098 miliar atau sebanyak 1.840 unit atau sekitar 1,17% dari terget unit pemerintah.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin mengatakan, pada bulan ini pihaknya sudah meminta kepada bank penyalur untuk memproses antrian calon debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP untuk tahun 2021. Setelah pada awal tahun, bank pelaksana berkewajiban untuk mendahulukan calon debitur di tahun sebelumnya.
“Sebelumnya di awal tahun bank pelaksana berkewajiban untuk mendahulukan calon debitur tahun 2020 yang terdapat di Sistem Informasi KPR Bersubsidi alias SiKasep,” ujarnya dalam keteranganya, Rabu (10/3/2021).
Dengan dimulainya penyaluran dana ini diharapkan KPR FLPP bisa lebih maksimal. Sehingga target penyaluran KPR subsidi FLPP kepada masyarakat dengan penghasilan rendah (MBR) ini bisa mencapai target. “Sehingga diperkirakan bank pelaksana ke depan akan lebih maksimal dalam menyalurkan dana FLPP,” kata Arief.
Sebagai informasi, hingga awal Maret, penyaluran dana FLPP telah disalurkan oleh 16 Bank pelaksana dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP. Seperti, Bank BRI menyalurkan terbanyak periode ini dengan nilai 816 unit, kemudian disusul oleh Bank BJB sebanyak 405 unit.
Lalu ada Bank Jambi sebanyak 178 unit, Bank Artha Garha sebanyak 119 unit. Selanjutnya ada bank Sulselbar sebanyak 99 unit, Bank Jatim Syariah sebanyak 63 unit, Bank Nagari sebanyak 38 unit, Bank BNI sebanyak 33 unit, Bank Jambi Syariah sebanyak 30 unit.
Kemudian ada Bank BRI Agro sebanyak 20 unit, Bank Riau Kepri Syariah sebanyak 15 unit, Bank DIY sebanyak 9 unit, Bank Kalsel Syariah sebanyak 5 unit. Lalu, ada juga Bank Riau Kepri sebanyak 5 unit, Bank Kalsel sebanyak 3 unit, dan Bank NTT sebanyak 2 unit.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin mengatakan, pada bulan ini pihaknya sudah meminta kepada bank penyalur untuk memproses antrian calon debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP untuk tahun 2021. Setelah pada awal tahun, bank pelaksana berkewajiban untuk mendahulukan calon debitur di tahun sebelumnya.
“Sebelumnya di awal tahun bank pelaksana berkewajiban untuk mendahulukan calon debitur tahun 2020 yang terdapat di Sistem Informasi KPR Bersubsidi alias SiKasep,” ujarnya dalam keteranganya, Rabu (10/3/2021).
Dengan dimulainya penyaluran dana ini diharapkan KPR FLPP bisa lebih maksimal. Sehingga target penyaluran KPR subsidi FLPP kepada masyarakat dengan penghasilan rendah (MBR) ini bisa mencapai target. “Sehingga diperkirakan bank pelaksana ke depan akan lebih maksimal dalam menyalurkan dana FLPP,” kata Arief.
Sebagai informasi, hingga awal Maret, penyaluran dana FLPP telah disalurkan oleh 16 Bank pelaksana dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP. Seperti, Bank BRI menyalurkan terbanyak periode ini dengan nilai 816 unit, kemudian disusul oleh Bank BJB sebanyak 405 unit.
Lalu ada Bank Jambi sebanyak 178 unit, Bank Artha Garha sebanyak 119 unit. Selanjutnya ada bank Sulselbar sebanyak 99 unit, Bank Jatim Syariah sebanyak 63 unit, Bank Nagari sebanyak 38 unit, Bank BNI sebanyak 33 unit, Bank Jambi Syariah sebanyak 30 unit.
Kemudian ada Bank BRI Agro sebanyak 20 unit, Bank Riau Kepri Syariah sebanyak 15 unit, Bank DIY sebanyak 9 unit, Bank Kalsel Syariah sebanyak 5 unit. Lalu, ada juga Bank Riau Kepri sebanyak 5 unit, Bank Kalsel sebanyak 3 unit, dan Bank NTT sebanyak 2 unit.
(ind)