Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi, Sudah Setara Satu Unit Rumah Mewah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga bitcoin sebagai salah satu instrumen aset kripto tembus rekor tertinggi yakni di atas USD60 Ribu atau setara Rp862 Juta (Kurs Rupiah Rp14.375/USD). Bila dibandingkan dengan 2012 lalu, kini harga cryptocurrency itu sudah setara dengan satu unit rumah mewah.
Sebagai informasi harga bitcoin pada 2012 sebesar USD5-USD7. Jika dihitung dengan kurs saat itu yang sekitar Rp9 ribu per dolar AS, maka harga bitcoin sekitar Rp45 ribu-Rp63 ribu. Kemudian, harga bitcoin melonjak menjadi USD700 pada 2014. Artinya, harga bitcoin tembus menjadi Rp8,4 juta karena kurs saat itu berada di kisaran Rp12 ribu per dolar AS.
Lalu, harga bitcoin semakin meroket mencapai USD13.657 pada 2018 atau Rp182 juta. Saat itu, kurs rupiah berada di kisaran Rp14 ribu per dolar AS. Selanjutnya, harga bitcoin semakin menguat pada 2021. Tercatat, harga bitcoin pada 16 Februari 2021 tembus harga tertingginya, yakni USD50,47 ribu.
Jika dikalikan dengan kurs saat ini yang masih sekitar Rp14 ribu per dolar AS, maka harga bitcoin sudah tembus Rp700 juta. Dan kini pada pertengahan bulan Maret 2021, harga Bitcoin terus memecahkan rekor tertingginya. Sejak akhir tahun lalu, nilai Bitcoin sudah melompat tiga kali lipat.
Seperti dilansir BBC, Minggu (14/3/2021) kenaikan harga mata uang digital yang satu ini juga dipengaruhi oleh adanya pengakuan perusahaan terkenal yang mengadopsinya sebagai metode pembayaran. Seperti halnya perusahaan mobil listrik, Tesla yang dipunya Elon Musk.
Tetapi beberapa analis mengatakan lonjakan terbaru ini karena paket stimulus besar AS yang disetujui minggu ini. Total nilai pasar Bitcoin bulan lalu melebihi USD1 Triliun. Namun, Bitcoin memiliki rekam jejak gejolak harga yang signifikan, dimana telah terjadi penurunan tajam beberapa kali sejak dibuat pada tahun 2009.
Lonjakan baru-baru ini telah dipicu oleh perusahaan besar. Pada bulan Februari, Elon Musk mengungkapkan bahwa pembuat mobil listrik Tesla telah membeli Bitcoin senilai USD1,5 miliar dan akan menerimanya sebagai pembayaran untuk pembelian mobil Tesla di masa depan.
Mastercard juga berencana untuk menerima cryptocurrency tertentu sebagai bentuk pembayaran sementara BlackRock. Manajer aset terbesar di dunia sedang mengeksplorasi cara-cara untuk menggunakan mata uang digital. Pandemi Covid-19 juga telah memainkan perannya dalam kenaikan harga Bitcoin, karena lebih banyak orang berbelanja online, bergerak lebih jauh dari yang didulunya sebatas koin fisik dan catatan.
Para kritikus berpendapat Bitcoin mempunyai kekurangan dari mata uang fisik dan sebagai alat perdagangan sangat spekulatif yang terbuka untuk manipulasi pasar. Ada juga kekhawatiran atas dampak lingkungannya, dengan sejumlah besar energi yang diperlukan untuk melakukan transaksi.
Sebagai informasi harga bitcoin pada 2012 sebesar USD5-USD7. Jika dihitung dengan kurs saat itu yang sekitar Rp9 ribu per dolar AS, maka harga bitcoin sekitar Rp45 ribu-Rp63 ribu. Kemudian, harga bitcoin melonjak menjadi USD700 pada 2014. Artinya, harga bitcoin tembus menjadi Rp8,4 juta karena kurs saat itu berada di kisaran Rp12 ribu per dolar AS.
Lalu, harga bitcoin semakin meroket mencapai USD13.657 pada 2018 atau Rp182 juta. Saat itu, kurs rupiah berada di kisaran Rp14 ribu per dolar AS. Selanjutnya, harga bitcoin semakin menguat pada 2021. Tercatat, harga bitcoin pada 16 Februari 2021 tembus harga tertingginya, yakni USD50,47 ribu.
Jika dikalikan dengan kurs saat ini yang masih sekitar Rp14 ribu per dolar AS, maka harga bitcoin sudah tembus Rp700 juta. Dan kini pada pertengahan bulan Maret 2021, harga Bitcoin terus memecahkan rekor tertingginya. Sejak akhir tahun lalu, nilai Bitcoin sudah melompat tiga kali lipat.
Seperti dilansir BBC, Minggu (14/3/2021) kenaikan harga mata uang digital yang satu ini juga dipengaruhi oleh adanya pengakuan perusahaan terkenal yang mengadopsinya sebagai metode pembayaran. Seperti halnya perusahaan mobil listrik, Tesla yang dipunya Elon Musk.
Tetapi beberapa analis mengatakan lonjakan terbaru ini karena paket stimulus besar AS yang disetujui minggu ini. Total nilai pasar Bitcoin bulan lalu melebihi USD1 Triliun. Namun, Bitcoin memiliki rekam jejak gejolak harga yang signifikan, dimana telah terjadi penurunan tajam beberapa kali sejak dibuat pada tahun 2009.
Lonjakan baru-baru ini telah dipicu oleh perusahaan besar. Pada bulan Februari, Elon Musk mengungkapkan bahwa pembuat mobil listrik Tesla telah membeli Bitcoin senilai USD1,5 miliar dan akan menerimanya sebagai pembayaran untuk pembelian mobil Tesla di masa depan.
Mastercard juga berencana untuk menerima cryptocurrency tertentu sebagai bentuk pembayaran sementara BlackRock. Manajer aset terbesar di dunia sedang mengeksplorasi cara-cara untuk menggunakan mata uang digital. Pandemi Covid-19 juga telah memainkan perannya dalam kenaikan harga Bitcoin, karena lebih banyak orang berbelanja online, bergerak lebih jauh dari yang didulunya sebatas koin fisik dan catatan.
Para kritikus berpendapat Bitcoin mempunyai kekurangan dari mata uang fisik dan sebagai alat perdagangan sangat spekulatif yang terbuka untuk manipulasi pasar. Ada juga kekhawatiran atas dampak lingkungannya, dengan sejumlah besar energi yang diperlukan untuk melakukan transaksi.
(akr)