39 Juta Ibu Rumah Tangga Berpotensi jadi Womanpreneur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peran perempuan dalam dunia bisnis terus menunjukkan peningkatan. Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 22 juta dari total 85 juta perempuan Indonesia yang aktif dalam berbagai kegiatan wirausaha.
Sejatinya, potensinya jauh lebih besar dari angka tersebut. Untuk itu, diperlukan dukungan dan pelatihan untuk mendorong perempuan masuk ke dunia wirausaha.
Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), Eni Widiyanti mengatakan, dari 102 juta perempuan usia kerja di Indonesia, yang bekerja baru sekitar 48%-nya atau sekitar 49 juta orang.
Selain 49 juta perempuan bekerja, lanjut Eni, porsi yang juga besar adalah kategori perempuan yang mengurus rumah tangga, di mana jumlahnya sekitar 39 juta orang.
"Ini potensi. Jadi, potensi perempuan untuk diajak atau diberikan kesempatan untuk pelatihan, bagaimana dia berkarya, jadi wirausaha perempuan ini sangat besar," ujarnya dalam diskusi virtual, dikutip Minggu (14/3/2021).
Dia mengungkapkan, saat ini tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) wanita di Indonesia baru sekitar 53,13%. "Kalau 39 juta perempuan tersebut bisa punya usaha artinya bisa nambah sampai 80% perempuan masuk ke partisipasi angkatan kerja," sebut dia.
Lanjutnya, dengan semakin banyaknya perempuan menggeluti dunia usaha alias womanpreneur, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan semakin meningkat.
Executive Director Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita menambahkan, pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya dari dunia kerja tapi juga wirausaha.
Menurutnya, kewirausahaan ini banyak didorong karena di Indonesia masih banyak keterbatasan perempuan untuk bisa keluar dari rumah atau berpartisipasi di dunia kerja lantaran tanggungjawab domestik yang masih tinggi di pihak perempuan. "Makanya banyak program yang mendorong kewirausahaan karena waktunya lebih fleksibel dan kegiatan usaha juga bisa dilakukan dari rumah," tuturnya.
Saat ini masih banyak perempuan yang membutuhkan dukungan agar dapat memulai bisnis, menjadi pemimpin, serta membangun dampak sosial dan lingkungan positif melalui usaha mereka. Terlebih, penurunan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi bisnis dan UKM, termasuk yang dikelola perempuan.
Salah satu inisiatif dukungan datang dari Danone Indonesia yang berkolaborasi dengan Stellar Women dan IBCWE melalui program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyatakan, perempuan memiliki peranan besar di masyarakat, mulai dari menjaga kesehatan anak dan keluarga, hingga berkarya melalui pekerjaan atau usahanya.
“Danone Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya mendukung dan menginisiasi program-program pemberdayaan perempuan, salah satunya dengan kerja sama melalui Stellar Women Entrepreneurship Academy. Inisiatif tersebut juga merupakan perwujudan dari salah satu visi Sustainable Development Goals pada sektor Kesetaraan Gender yang dicanangkan oleh pemerintah,” paparnya.
Program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ akan dimulai pada Maret 2021, seiring dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Dirancang untuk 50 perempuan Indonesia pelaku UKM terpilih, program ini berusaha untuk melahirkan kaum perempuan dengan kepemimpinan yang mumpuni dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sosialnya.
Founder Stellar Women, Samira Shihab menjelaskan, ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ akan terdiri dari beragam sesi kelas online yang akan berisi materi tentang product development, sales, branding, marketing, leadership, dan self-confidence.
Di penghujung program, Danone Indonesia dan Stellar Women akan memilih lima ide bisnis terbaik dan satu peserta terbaik yang akan diberikan dukungan pendanaan untuk menjalankan bisnisnya serta diberikan kesempatan untuk mendapatkan one on one mentoring session.
Perempuan pelaku UKM di Indonesia yang berminat untuk mengikuti program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ ini dapat mengajukan pendaftaran di bit.ly/stellar-academy paling lambat 18 Maret 2021.
Sejatinya, potensinya jauh lebih besar dari angka tersebut. Untuk itu, diperlukan dukungan dan pelatihan untuk mendorong perempuan masuk ke dunia wirausaha.
Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), Eni Widiyanti mengatakan, dari 102 juta perempuan usia kerja di Indonesia, yang bekerja baru sekitar 48%-nya atau sekitar 49 juta orang.
Selain 49 juta perempuan bekerja, lanjut Eni, porsi yang juga besar adalah kategori perempuan yang mengurus rumah tangga, di mana jumlahnya sekitar 39 juta orang.
"Ini potensi. Jadi, potensi perempuan untuk diajak atau diberikan kesempatan untuk pelatihan, bagaimana dia berkarya, jadi wirausaha perempuan ini sangat besar," ujarnya dalam diskusi virtual, dikutip Minggu (14/3/2021).
Dia mengungkapkan, saat ini tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) wanita di Indonesia baru sekitar 53,13%. "Kalau 39 juta perempuan tersebut bisa punya usaha artinya bisa nambah sampai 80% perempuan masuk ke partisipasi angkatan kerja," sebut dia.
Lanjutnya, dengan semakin banyaknya perempuan menggeluti dunia usaha alias womanpreneur, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan semakin meningkat.
Executive Director Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita menambahkan, pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya dari dunia kerja tapi juga wirausaha.
Menurutnya, kewirausahaan ini banyak didorong karena di Indonesia masih banyak keterbatasan perempuan untuk bisa keluar dari rumah atau berpartisipasi di dunia kerja lantaran tanggungjawab domestik yang masih tinggi di pihak perempuan. "Makanya banyak program yang mendorong kewirausahaan karena waktunya lebih fleksibel dan kegiatan usaha juga bisa dilakukan dari rumah," tuturnya.
Baca Juga
Saat ini masih banyak perempuan yang membutuhkan dukungan agar dapat memulai bisnis, menjadi pemimpin, serta membangun dampak sosial dan lingkungan positif melalui usaha mereka. Terlebih, penurunan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi bisnis dan UKM, termasuk yang dikelola perempuan.
Salah satu inisiatif dukungan datang dari Danone Indonesia yang berkolaborasi dengan Stellar Women dan IBCWE melalui program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyatakan, perempuan memiliki peranan besar di masyarakat, mulai dari menjaga kesehatan anak dan keluarga, hingga berkarya melalui pekerjaan atau usahanya.
“Danone Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya mendukung dan menginisiasi program-program pemberdayaan perempuan, salah satunya dengan kerja sama melalui Stellar Women Entrepreneurship Academy. Inisiatif tersebut juga merupakan perwujudan dari salah satu visi Sustainable Development Goals pada sektor Kesetaraan Gender yang dicanangkan oleh pemerintah,” paparnya.
Program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ akan dimulai pada Maret 2021, seiring dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Dirancang untuk 50 perempuan Indonesia pelaku UKM terpilih, program ini berusaha untuk melahirkan kaum perempuan dengan kepemimpinan yang mumpuni dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sosialnya.
Founder Stellar Women, Samira Shihab menjelaskan, ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ akan terdiri dari beragam sesi kelas online yang akan berisi materi tentang product development, sales, branding, marketing, leadership, dan self-confidence.
Di penghujung program, Danone Indonesia dan Stellar Women akan memilih lima ide bisnis terbaik dan satu peserta terbaik yang akan diberikan dukungan pendanaan untuk menjalankan bisnisnya serta diberikan kesempatan untuk mendapatkan one on one mentoring session.
Perempuan pelaku UKM di Indonesia yang berminat untuk mengikuti program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ ini dapat mengajukan pendaftaran di bit.ly/stellar-academy paling lambat 18 Maret 2021.
(ind)