Ditunjuk Jadi Distributor Surat Utang Syariah, BSI Bidik Rp500 M
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Syariah Indonesia resmi ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi baru penjualan surat berharga syariah negara ritel atau sukuk ritel SR014. Dalam penjualan perdana SR014, Bank Syariah Indonesia menargetkan penjualan sebesar Rp500 miliar.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi berharap dengan adanya Bank Syariah Indonesia sebagai mitra distribusi sukuk saat ini, diharapkan dapat mendiversifikasi kebutuhan produk perbankan, khususnya investasi nasabah. “Sukuk ritel SR014 dengan kupon 5,47% bisa jadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah,” kata Hery di Jakarta (16/3/2021). ( Baca juga:BSI Bidik Pembiayaan UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Intip Strateginya )
Untuk mencapai target penjualan sukuk ritel SR014, Bank Syariah Indonesia menyiapkan strategi pemasaran, yaitu kegiatan pra marketing dan cross selling dengan nasabah sukuk yang akan jatuh tempo. Selain itu juga dilakukan pemasaran melalui media publikasi online seperti digital marketing, digital flyer/poster, hingga media publikasi seperti media sosial maupun media luar ruang.
Keunggulan berinvestasi SR014 di Bank Syariah Indonesia karena Bank Syariah Indonesia merupakan bank syariah yang menawarkan produk wealth management dengan prinsip syariah secara lengkap. Tidak hanya sukuk, Bank Syariah Indonesia juga menawarkan produk investasi lain seperti Reksa Dana dan Emas serta produk proteksi berupa bancassurance, sehingga nasabah dapat memenuhi segala kebutuhan dalam pengelolaan keuangannya sesuai syariah dalam satu atap. ( Baca juga:Tokoh India Minta Mahkamah Agung Hapus 26 Ayat Al-Qur'an Picu Kemarahan )
Kementerian Keuangan menawarkan sukuk ritel seri SR014 pada 26 Februari 2021 hingga 17 Maret 2021 dan akan diterbitkan pada tanggal 24 Maret 2021. Kupon yang ditawarkan adalah 5,47% per tahun dengan pajak 15%. SR014 diterbitkan dengan menggunakan akad ijarah asset to be leased dengan underlying asset barang milik negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2021 dengan tenor tiga tahun. Nominal minimal pembelian adalah Rp1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi berharap dengan adanya Bank Syariah Indonesia sebagai mitra distribusi sukuk saat ini, diharapkan dapat mendiversifikasi kebutuhan produk perbankan, khususnya investasi nasabah. “Sukuk ritel SR014 dengan kupon 5,47% bisa jadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah,” kata Hery di Jakarta (16/3/2021). ( Baca juga:BSI Bidik Pembiayaan UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Intip Strateginya )
Untuk mencapai target penjualan sukuk ritel SR014, Bank Syariah Indonesia menyiapkan strategi pemasaran, yaitu kegiatan pra marketing dan cross selling dengan nasabah sukuk yang akan jatuh tempo. Selain itu juga dilakukan pemasaran melalui media publikasi online seperti digital marketing, digital flyer/poster, hingga media publikasi seperti media sosial maupun media luar ruang.
Keunggulan berinvestasi SR014 di Bank Syariah Indonesia karena Bank Syariah Indonesia merupakan bank syariah yang menawarkan produk wealth management dengan prinsip syariah secara lengkap. Tidak hanya sukuk, Bank Syariah Indonesia juga menawarkan produk investasi lain seperti Reksa Dana dan Emas serta produk proteksi berupa bancassurance, sehingga nasabah dapat memenuhi segala kebutuhan dalam pengelolaan keuangannya sesuai syariah dalam satu atap. ( Baca juga:Tokoh India Minta Mahkamah Agung Hapus 26 Ayat Al-Qur'an Picu Kemarahan )
Kementerian Keuangan menawarkan sukuk ritel seri SR014 pada 26 Februari 2021 hingga 17 Maret 2021 dan akan diterbitkan pada tanggal 24 Maret 2021. Kupon yang ditawarkan adalah 5,47% per tahun dengan pajak 15%. SR014 diterbitkan dengan menggunakan akad ijarah asset to be leased dengan underlying asset barang milik negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2021 dengan tenor tiga tahun. Nominal minimal pembelian adalah Rp1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
(uka)