Bank Syariah Indonesia Beri Efek Positif ke Industri Keuangan hingga Media Massa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mencatat, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI akan memberikan dampak signifikan bagi industri syariah di Indonesia. Tak hanya hanya di sektor keuangan, namun juga bagi industri lain seperti makanan, fesyen, kosmetik hingga media massa.
Kementerian BUMN berharap, BSI dapat menjadi bank syariah yang kuat, profesional, dan efisien guna meningkatkan industri halal di dalam dan luar negeri. Tujuan itu direalisasikan melalui efisiensi digitalisasi, diferensiasi produk, peningkatan service excellence bagi nasabah, konsumer, dan UMKM.
"Pemerintah juga terus mendukung keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam Webinar, Rabu (17/3/2021).
Hasil merger tiga bank syariah BUMN itu mampu menghasilkan aset Rp240 triliun atau setara 16,78 miliar dolar AS. Dengan jumlah aset tersebut diyakini bisa masuk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia.
Dari data dari Equity Daily Trading Publication Bursa Efek Indonesia (BEI) per 24 Februari 2021, nilai kapitalisasi pasar emiten berkode saham BRIS sebesar Rp115 triliun.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyebut, market capitalization akan menjadi acuan bagi proses ekspansi bisnis BSI. Termasuk membawa bank syariah pelat merah itu menduduki posisi 10 besar bank syariah dunia.
"BRIS ditargetkan dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank syariah dunia terutama dari sisi kapitalisasi pasarnya," ujar Hery. Dengan aset BRIS yang mencapai Rp240 triliun, menempatkan emiten pada posisi bank dengan aset terbesar di posisi ke-7 di Indonesia.
Kementerian BUMN berharap, BSI dapat menjadi bank syariah yang kuat, profesional, dan efisien guna meningkatkan industri halal di dalam dan luar negeri. Tujuan itu direalisasikan melalui efisiensi digitalisasi, diferensiasi produk, peningkatan service excellence bagi nasabah, konsumer, dan UMKM.
"Pemerintah juga terus mendukung keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam Webinar, Rabu (17/3/2021).
Hasil merger tiga bank syariah BUMN itu mampu menghasilkan aset Rp240 triliun atau setara 16,78 miliar dolar AS. Dengan jumlah aset tersebut diyakini bisa masuk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia.
Dari data dari Equity Daily Trading Publication Bursa Efek Indonesia (BEI) per 24 Februari 2021, nilai kapitalisasi pasar emiten berkode saham BRIS sebesar Rp115 triliun.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyebut, market capitalization akan menjadi acuan bagi proses ekspansi bisnis BSI. Termasuk membawa bank syariah pelat merah itu menduduki posisi 10 besar bank syariah dunia.
"BRIS ditargetkan dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank syariah dunia terutama dari sisi kapitalisasi pasarnya," ujar Hery. Dengan aset BRIS yang mencapai Rp240 triliun, menempatkan emiten pada posisi bank dengan aset terbesar di posisi ke-7 di Indonesia.
(akr)