Spekulasi Penarikan Stimulus AS Picu Penguatan Rupiah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat terhadap dolar pada perdagangan hari ini. Mata uang Garuda menguat 17 poin ke level Rp14.410 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, indeks dolar terhadap enam mata uang utama berada di posisi 91,488 atau berada di level terendah dalam dua pekan terakhir.
"Hal tersebut dipicu pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell untuk meredam spekulasi prospek ekonomi yang lebih kuat yang dapat mendorong bank sentral untuk menarik kembali stimulusnya," katanya dalam riset hariannya, Kamis (18/3/2021).
Sementara sentimen dari dalam negeri berasal dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Hal itu dikarenakan kondisi perekonomian yang stabil dan penanganan Covid-19 yang cukup progresif turut mendorong penguatan rupiah.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Maret 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
"Sejak awal tahun lalu, BI sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 150 basis poin (bps). Kini, suku bunga acuan berada di titik terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka," terangnya.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.390 - Rp14.450 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, indeks dolar terhadap enam mata uang utama berada di posisi 91,488 atau berada di level terendah dalam dua pekan terakhir.
"Hal tersebut dipicu pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell untuk meredam spekulasi prospek ekonomi yang lebih kuat yang dapat mendorong bank sentral untuk menarik kembali stimulusnya," katanya dalam riset hariannya, Kamis (18/3/2021).
Sementara sentimen dari dalam negeri berasal dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Hal itu dikarenakan kondisi perekonomian yang stabil dan penanganan Covid-19 yang cukup progresif turut mendorong penguatan rupiah.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Maret 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
"Sejak awal tahun lalu, BI sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 150 basis poin (bps). Kini, suku bunga acuan berada di titik terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka," terangnya.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.390 - Rp14.450 per dolar AS.
(ind)