Investor Ritel Tunggu Realisasi Konsolidasi ISAT-TRI

Rabu, 24 Maret 2021 - 10:01 WIB
loading...
Investor Ritel Tunggu...
Ilustrasi/Foto:SINDOnews/Hasiholan Siahaan
A A A
JAKARTA - Para investor menantikan realisasi konsolidasi PT Indosat Tbk (ISAT) dengan Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebagai katalis di pasar saham.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan isu konsolidasi yang sudah dimulai kedua perusahaan pada akhir 2020 lalu memang ditunggu pasar realisasinya. "Jadi, wajar saja saham Indosat yang diperdagangkan di bursa saham Indonesia mendapat perhatian sejak awal Januari lalu,” kata Reza Priyambada ditulis Rabu (24/3/2021).



Dikatakannya, bentuk tingginya perhatian para investor saham ritel terhadap emiten dengan kode saham ISAT itu terlihat beberapa hari lalu dimana sahamnya ikut terseret turun karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami minus 0,87% pada Senin (22/3).

Dalam catatan, saham ISAT pada Senin (22/3) ditutup di level Rp6.200 per lembar. Pada Selasa (23/3) siang, sudah rebound di kisaran Rp6.300-an per lembar.

Sebelumnya, pada tanggal 28 Desember 2020 Menkominfo Johnny G Plate telah menerima surat pemberitahuan Potensi Kombinasi Bisnis (Potential Business Combination) antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 melalui penandatanganan Exclusive and Non Legally Binding MoU di antara Ooredoo Q.P.S.C dengan CK Hutchison Holding Limited

Menkominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia, dengan harapan bisnis telekomunikasi, seperti telepon seluler semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah ‘Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia’.

Dengan terjadinya konsolidasi antar operator seluler ini, diharapakan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrasturktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.

Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia.


Analis Opensignal Francesco Rizzato menyatakan, apabila merger Indosat dan Tri terjadi dapat mengubah peta persaingan operator seluler di Indonesia sekaligus penantang terkuat Telkomsel.

Opensignal sendiri telah melakukan analisis apabila merger Indosat dan Tri terjadi. Opensignal melihat bahwa Indosat unggul dalam hal memberikan pengalaman kecepatan download dan upload internet yang lebih baik daripada Tri. Namun dari sisi pengalaman streaming video dan game, Tri jadi yang terdepan ketimbang Indosat.

Indosat sendiri sepanjang 2020 menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan. Pendapatan data seluler naik pesat sebesar 11,6% menjadi Rp23,1 triliun dibandingkan 2019 yang senilai Rp20,67 triliun. Pertumbuhan pendapatan seluler tersebut jauh di atas rata-rata industri.

Total pendapatan perseroan tumbuh 6,9% menjadi Rp27,92 triliun pada 2020 dibandingkan 2019 yang senilai Rp26,11 triliun.

Tak hanya itu, Indosat mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan seluler sebesar 1,7% menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir 2020, dengan pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) naik menjadi Rp31,9 ribu dari sebelumnya Rp27,9 ribu. Kenaikan didorong oleh peningkatan trafik data yang signifikan hingga 52,8% pada 2020. Hal itu memposisikan Indosat tetap sebagai operator telekomunikasi terbesar kedua dari sisi jumlah pelanggan.

Tingkat pertumbuhan dan pendapatan Indosat jauh di atas PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan tingkat pertumbuhan 3,5% dari Rp25,13 triliun menjadi Rp26 triliun. Begitu juga dengan jumlah pelanggan, Indosat mencatatkan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 1,7% dari 59,3 juta menjadi 60,3 juta pelanggan dengan ARPU campuran meningkat menjadi Rp31,9 ribu. Sedangkan jumlah pelanggan XL mencapai 57,89 juta pada kuartal IV-2020 dengan rerata ARPU campuran naik menjadi Rp36 ribu. Alhasil, Indosat lebih unggul.
(her)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2380 seconds (0.1#10.140)